Volatilitas Tinggi & Peluang Harga Emas Cetak Rekor

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 April 2020 16:15
Secara Teknikal, Emas Dalam Tren Naik Sejak Juni 2019
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Secara teknikal, Tim Riset CNBC Indonesia memberikan outlook bullish atau tren naik pada Juni 2019 lalu setelah emas menembus resisten (tahanan atas) US$ 1.433/troy ons, dan memproyeksikan harga emas berpeluang mencapai rekor tertinggi.

Melihat grafik harian harga emas memang dalam bullish setelah bergerak di rerata pergerakan (Moving Average/MA) 50 hari (garis oranye), MA 100 hari (garis hijau) dan MA 200 hari (garis biru). 

Tingginya Votalitias Emas dan Peluang Mencetak Rekor TermahalGrafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Foto: Refinitiv


Kemudian menambahkan indikator Fibonacci Retracement yang ditarik dari 6 September 2011 US$ 1.920.3/troy ons (level tertinggi sepanjang masa) ke 3 Desember 2015 US$ 1.045,85 (level terendah sejak mencapai rekor tertinggi). Emas saat ini bergerak di kisaran Retracement 61,8% di US$ 1.568/troy ons, jika mampu bergerak konsisten di atas level tersebut emas berpeluang terus menguat menuju rekor tertiinggi sepanjang sejarah US$ 1.920.3/troy ons yang merupakan Retracement 100%. 

Kemudian Retracement 50% berada di level US$ 1.483/troy ons, sekitar US$ 23 di atas level bottom yang disebut oleh Scotiabank. Selain itu, support (tahan bawah) yang kuat juga berada di level US$ 1.433/troy ons. 

Area US$ 1.433 - 1.483/troy ons, bisa menjadi kunci pergerakan harga emas untuk jangka panjang. Selama area tersebut tidak ditembus, outlook emas masih akan bullish.

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular