
Rupiah di Rp 16.000/US$, Apakah RI Krismon Lagi Seperti 1998?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 March 2020 09:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah sepanjang tahun ini, bahkan sudah berada di kisaran Rp 16.000/US$. Level yang belum pernah dicapai sejak krisis multidimensi melanda Ibu Pertiwi pada 1998.
Pada Jumat (27/3/2020) pukul 08:51 WIB, US$ 1 setara dengan 16.160. Secara year-to-date, rupiah mengalami depresiasi 17,26% di hadapan greenback.
Posisi terbaik rupiah sejak awal tahun ada di Rp 13.565/US$ yang terjadi pada 24 Januari. Sementara terlemahnya adalah Rp 16.620/US$ pada 23 Maret.
Kalau dilihat dari posisi penutupan pasar, maka Rp 16.620/US$ adalah posisi terlemah rupiah sepanjang sejarah. Namun secara intraday, posisi terlemah masih di Rp 16.800/US$ yang disentuh pada Juni 1998.
Pergerakan rupiah tahun ini yang melemah signifikan membawa ingatan masyarakat ke krisis moneter (krismon) 1998, karena kali terakhir rupiah menembus level Rp 16.000/US$ memang pada tahun di mana Orde Baru tumbang itu. Namun, sebenarnya ada perbedaan yang sangat besar.
Pada Jumat (27/3/2020) pukul 08:51 WIB, US$ 1 setara dengan 16.160. Secara year-to-date, rupiah mengalami depresiasi 17,26% di hadapan greenback.
Posisi terbaik rupiah sejak awal tahun ada di Rp 13.565/US$ yang terjadi pada 24 Januari. Sementara terlemahnya adalah Rp 16.620/US$ pada 23 Maret.
Kalau dilihat dari posisi penutupan pasar, maka Rp 16.620/US$ adalah posisi terlemah rupiah sepanjang sejarah. Namun secara intraday, posisi terlemah masih di Rp 16.800/US$ yang disentuh pada Juni 1998.
Pergerakan rupiah tahun ini yang melemah signifikan membawa ingatan masyarakat ke krisis moneter (krismon) 1998, karena kali terakhir rupiah menembus level Rp 16.000/US$ memang pada tahun di mana Orde Baru tumbang itu. Namun, sebenarnya ada perbedaan yang sangat besar.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular