
Rupiah Tembus Rp 16.000, Airlangga: Ini Beda dengan 1998!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 March 2020 15:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kondisi pasar keuangan dan pasar saham domestik tidak bisa disamakan seperti situasi pada krisis 1998.
Pernyataan tersebut dikemukakan Airlangga Hartarto merespons pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menembus level psikologis seperti kondisi krisis 19998 yakni di level Rp 16.200/US$.
"Harapannya dengan ketenangan otoritas dan pemerintah tentu kita berharap penanganan ini bisa dilakukan secara terukur," kata Airlangga dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Jumat (20/3/2020).
Airlangga menegaskan bahwa situasi krisis 1998 dan saat ini berbeda cukup jauh. Jika kala itu sektor perbankan mengalami tekanan yang cukup dalam, saat ini kondisinya justru sebaliknya karena kinerja perbankan masih cukup positif.
"Posisi saat sekarang baik perbankan atau sektor korporasi tentu lebih tertata lebih baik daripada saat itu," tegas Airlangga.
Sebagai informasi, pada pukul 14:26 WIB, rupiah melemah 1,89% ke Rp 16.200/US$ di pasar spot. Level tersebut menyamai level terlemah 18 Juni 1998, di mana kala itu rupiah menyentuh level terlemah intraday Rp 16.200/US$, mengacu data Refinitiv.
Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 14:54 WIB.
Berikut kurs jual beli dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 14:50 WIB:
(tas/tas) Next Article Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I di 1,6%-2,1%
Pernyataan tersebut dikemukakan Airlangga Hartarto merespons pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menembus level psikologis seperti kondisi krisis 19998 yakni di level Rp 16.200/US$.
"Harapannya dengan ketenangan otoritas dan pemerintah tentu kita berharap penanganan ini bisa dilakukan secara terukur," kata Airlangga dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Jumat (20/3/2020).
"Posisi saat sekarang baik perbankan atau sektor korporasi tentu lebih tertata lebih baik daripada saat itu," tegas Airlangga.
Sebagai informasi, pada pukul 14:26 WIB, rupiah melemah 1,89% ke Rp 16.200/US$ di pasar spot. Level tersebut menyamai level terlemah 18 Juni 1998, di mana kala itu rupiah menyentuh level terlemah intraday Rp 16.200/US$, mengacu data Refinitiv.
Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 14:54 WIB.
Periode | Kurs |
1 Pekan | Rp15.951 |
1 Bulan | Rp16.086 |
2 Bulan | Rp16.396 |
3 Bulan | Rp16.374 |
6 Bulan | Rp16.740 |
9 Bulan | Rp16.870 |
1 Tahun | Rp17.070 |
2 Tahun | Rp18.385,1 |
Berikut kurs jual beli dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 14:50 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank BNI | 15.949 | 16.554 |
Bank BRI | 16.055 | 16.645 |
Bank Mandiri | 16.250 | 16.650 |
Bank BTN | 16.000 | 16.700 |
Bank BCA | 15.975 | 16.275 |
CIMB Niaga | 16.190 | 16.300 |
(tas/tas) Next Article Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I di 1,6%-2,1%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular