Semakin Terpuruk! Rupiah Tembus Rp 16.200/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 March 2020 14:33
Aksi jual yang terus berlanjut di pasar keuangan dalam negeri membuat rupiah tertekan.
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah melemah lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga melewati level Rp 16.000/US$. Aksi jual yang terus berlanjut di pasar keuangan dalam negeri membuat rupiah tertekan.

Pada pukul 14:26 WIB, rupiah melemah 1,89% ke Rp 16.200/US$ di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut menyamai level terlemah 18 Juni 1998, kala itu rupiah menyentuh level terlemah intraday Rp 16.200/US$. Adapun rekor terlemah rupiah secara intraday Rp 16.800/US$ yang dicapai pada 17 Juni 1998. 

Aksi jual sebenarnya tidak hanya terjadi di pasar keuangan RI, tetapi juga secara global. Namun Indonesia yang merupakan negara emerging market tentunya dianggap lebih berisiko oleh para investor sehingga aksi jual terjadi lebih parah.


Berdasarkan data RTI, secara year-to-date (YTD) terjadi capital outflow di pasar saham sebesar Rp 9,66 triliun. Sementara di pasar obligasi lebih parah lagi, sejak akhir Desember 2019 hingga 17 Maret terjadi outflow sebesar Rp 78,76 triliun, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risko (DJPPR) Kementerian Keuangan.

Pergerakan rupiah memang sangat rentan oleh keluar masuknya aliran modal (hot money) sebagai sumber devisa. Sebabnya, pos pendapatan devisa lain yakni transaksi berjalan (current account), belum bisa diandalkan. Sejak tahun 2011 transaksi berjalan RI sudah mengalami defisit. Praktis pasokan valas hanya dari hot money, yang mudah masuk-keluar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular