
Rupiah Melemah Lagi, Kian Dekat ke Rp 16.000/US$
aji, CNBC Indonesia
20 March 2020 08:25

“Ini adalah momentum yang mengharuskan koordinasi kebijakan yang terkoordinasi, cepat, dan inovatif dari berbagai negara. Kita sedang dalam situasi luar biasa, yang biasa-biasa saja tidak bisa diterapkan,” tehas Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), seperti diberitakan Reuters.
Kebijakan yang terkoordinasi tersebut sudah ditunjukkan oleh Uni Eropa. Beberapa hari lalu, 26 pemimpin negara Uni Eropa sepakat untuk menutup perbatasan. Upaya ini dilakukan untuk ‘mengurung’ virus corona agar tidak menyebar lebih jauh.
Mengutip Reuters, PBB juga kemungkinan akan melarang masyarakat untuk melintas di perbatasan AS-Meksiko. Dua orang sumber di kantor pusat PBB di New York mengungkapkan, langkah serupa juga akan diambil di perbatasan AS-Kanada.
Mobilitas masyarakat yang semakin terbatas akibat virus corona membuat roda perekonomian berjalan lambat. Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2020 dari 2,9% menjadi 2,5%.
Dibayangi oleh perlambatan ekonomi, bahkan mungkin saja resesi, investor pun balik kanan. Kini instrumen pasar keuangan entah itu mata uang, saham obligasi, bahkan emas sekali pun ditinggalkan. Dalam situasi penuh ketidakpastian seperti ini, cash is king.
Namun cash pun bukan sembarang cash. Investor memburu dolar AS yang berstatus mata uang global, likuid di mana saja dan kapan saja. Akibatnya, dolar AS menjadi sangat perkasa meski The Federal Reserve/The Fed telah memangkas suku bunga acuan dengan sangat agresif.
Pada pukul 07:40 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) naik 0,09%. Indeks ini sudah berada di posisi tertinggi sejak awal 2017.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Kebijakan yang terkoordinasi tersebut sudah ditunjukkan oleh Uni Eropa. Beberapa hari lalu, 26 pemimpin negara Uni Eropa sepakat untuk menutup perbatasan. Upaya ini dilakukan untuk ‘mengurung’ virus corona agar tidak menyebar lebih jauh.
Mengutip Reuters, PBB juga kemungkinan akan melarang masyarakat untuk melintas di perbatasan AS-Meksiko. Dua orang sumber di kantor pusat PBB di New York mengungkapkan, langkah serupa juga akan diambil di perbatasan AS-Kanada.
Mobilitas masyarakat yang semakin terbatas akibat virus corona membuat roda perekonomian berjalan lambat. Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2020 dari 2,9% menjadi 2,5%.
Dibayangi oleh perlambatan ekonomi, bahkan mungkin saja resesi, investor pun balik kanan. Kini instrumen pasar keuangan entah itu mata uang, saham obligasi, bahkan emas sekali pun ditinggalkan. Dalam situasi penuh ketidakpastian seperti ini, cash is king.
Namun cash pun bukan sembarang cash. Investor memburu dolar AS yang berstatus mata uang global, likuid di mana saja dan kapan saja. Akibatnya, dolar AS menjadi sangat perkasa meski The Federal Reserve/The Fed telah memangkas suku bunga acuan dengan sangat agresif.
Pada pukul 07:40 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) naik 0,09%. Indeks ini sudah berada di posisi tertinggi sejak awal 2017.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular