
Corona Masih Bikin Cemas, Investor Ragu Masuk Bursa Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 March 2020 09:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan pagi ini. Investor masih ragu untuk bermain agresif karena penyebaran virus corona yang sangat mengkhawatirkan.
Pada Rabu (18/3/2020) pukul 08:48 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:
Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 07:53 WIB, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia hampir mencapai 200.000 tepatnya 197.126. Sementara korban jiwa nyaris 8.000 yaitu 7.905 orang.
Di China, laju pertumbuhan kasus corona melambat, demikian pula di Korea Selatan. Kebijakan karantina wilayah (lockdown) yang diterapkan di berbagai daerah di dua negara tersebut sepertinya sudah membuahkan hasil.
Â
"Sudah banyak orang terlihat di pusat kota, situasi yang sangat berbeda dibandingkan akhir Februari. Sekarang sudah ada antrean di kios bubble tea dan kue," ujar Chen Jiayi, seorang mahasiswa di Shanghai, seperti dikutip dari Reuters.
Namun di negara-negara lain, yang terjadi justru sebaliknya. Kasus corona meningkat pesat, demikian pula korban jiwa.
"Penyebaran virus corona di tingkat global memburuk, terutama di Eropa seperti Italia, Spanyol, Prancis, dan Jerman. Lonjakan kasus juga terjadi di Singapura dan Malaysia," sebut riset Citi.
Pada Rabu (18/3/2020) pukul 08:48 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:
Di China, laju pertumbuhan kasus corona melambat, demikian pula di Korea Selatan. Kebijakan karantina wilayah (lockdown) yang diterapkan di berbagai daerah di dua negara tersebut sepertinya sudah membuahkan hasil.
Â
"Sudah banyak orang terlihat di pusat kota, situasi yang sangat berbeda dibandingkan akhir Februari. Sekarang sudah ada antrean di kios bubble tea dan kue," ujar Chen Jiayi, seorang mahasiswa di Shanghai, seperti dikutip dari Reuters.
Namun di negara-negara lain, yang terjadi justru sebaliknya. Kasus corona meningkat pesat, demikian pula korban jiwa.
"Penyebaran virus corona di tingkat global memburuk, terutama di Eropa seperti Italia, Spanyol, Prancis, dan Jerman. Lonjakan kasus juga terjadi di Singapura dan Malaysia," sebut riset Citi.
Next Page
Stimulus Fiskal Sudah Disiapkan
Pages
Most Popular