Emiten Sandi Uno Cetak Laba Rp 7,3 T di 2019 & Mau Buyback

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 March 2020 14:45
Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan nilai investasi dan pendapatan dividen perusahaan investasi Saratoga.
Foto: Houtmand/CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan laba bersih Rp 7,3 triliun sepanjang 2019, naik 19,09% dari periode yang sama tahun sebelumnya rugi Rp 6,13 triliun.

Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya mengatakan, kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan nilai investasi dan pendapatan dividen perusahaan investasi Saratoga.

Pada tahun 2019, keuntungan atas investasi pada saham dan efek ekuitas mencapai Rp 6,2 triliun dari tahun lalu rugi Rp 7,25 triliun. Hal ini terutama didorong oleh kenaikan harga saham mark-to-market dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).


Sementara itu, net asset value Saratoga mencapai Rp 22,85 triliun, meningkat 44,9 persen, dari Rp15,77 triliun pada 2018.

Menurut Michael, kinerja yang kuat dari perusahaan investasi didukung oleh fundamental bisnis yang solid.

"Sebagai pemegang saham berbagai perusahaan investasi, tugas kami untuk terus terlibat dan mendukung perusahaan mencapai potensi yang maksimal," kata Michael, dalam keterangan pers, Selasa (17/3/2020).

Saratoga, kata dia, akan aktif berinvestasi di tiga sektor utama yakni sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumen.

Saratoga juga berhasil membukukan pendapatan dividen sebesar Rp 1,99 triliun, naik 121,5 persen dari perolehan 2018 yakni Rp 900 miliar. Pendapatan dividen tersebut merupakan yang tertinggi sejak Saratoga menjadi perusahaan publik. Pendapatan dividen berasal dari kontribusi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Adapun, terkait prospek bisnis 2020, Michael mengatakan Saratoga akan tetap menjalankan strategi investasi aktif secara disiplin, terukur, dan hati-hati.


Hingga periode yang berakhir 31 Desember 2019, perusahaan yang terafiliasi dengan Sandiaga Uno, pemegang 21,51% saham Saratoga, memiliki aset sebesar Rp 26,65 triliun dengan liabilitas Rp 3,88 triliun dan ekuitas Rp 22,77 triliun.

Hingga pukul 14.16 WIB, saham SRTG terpantau menguat Rp 0,35% ke posisi Rp 2.840 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 7,70 triliun.

Buyback
Saratoga hari ini juga mengumumkan rencana buyback dengan mengalokasikan anggaran Rp 110 miliar. Buyback akan dilakukan pada 23 April 2020, sampai dengan 30 Juni 2020.

Jumlah saham yang akan dibeli sebanyak 0,74% dari total saham Saratoga yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
(hps/hps) Next Article Ditunjuk Jadi Menparekraf, Kekayaan Sandi Nambah Rp 267 M!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular