Ini Kinerja Keuangan Saratoga Q3, Sandiaga Uno Makin Tajir?

Market - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
01 November 2022 12:01
Infografis, 5 Startup yang Diberi Uang Saratoga Sandiaga Uno Foto: Infografis/ 5 Startup yang Diberi Uang Saratoga Sandiaga Uno/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham hingga kuartal III 2022 sebesar Rp 7,14 triliun. Laba tersebut turun 49,25% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,07 triliun.

Namun, secara kuartalan, pada kuartal III ini Saratoga sukses mencatat laba bersih Rp 3,8 triliun berbalik arah dari rugi bersih sebesar Rp 253 miliar pada kuartal II tahun ini.

Selain itu, per September 2022, Saratoga juga mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 64,9 triliun. Angka tersebut naik 42% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp 45,8 triliun (year-on-year).

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya menjelaskan, pertumbuhan NAV Saratoga mencerminkan investasi yang tepat sasaran. "Kami berusaha untuk menjaga momentum pertumbuhan ini dan mengoptimalkan kinerja setiap portofolio investasi agar dapat tumbuh positif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).

Saratoga juga membukukan pendapatan dividen sebesar Rp 1,4 triliun sampai dengan akhir kuartal III-2022, naik 58% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 (year-on-year). Dividen tersebut terutama berasal dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX), serta PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).

"Kami optimis perekonomian Indonesia tetap mampu menghadirkan peluang-peluang investasi dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang. Dengan pengalaman dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, Saratoga akan mengambil inisiatif untuk melanjutkan investasinya di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan dan konsumer," tuturnya.

Di tengah tren kenaikan inflasi dan suku bunga di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, Perseroan terus melanjutkan penguatan neraca keuangan melalui strategi pengurangan utang dan efisiensi operasional. Hingga kuartal III-2022, Saratoga telah berhasil mengurangi utang hingga 29% menjadi Rp 1,7 triliun, dibandingkan semester I-2022 sebesar Rp 2,4 triliun.

Pengurangan utang ini merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk menjaga efisiensi operasional, sehingga rasio utang dan biaya berada pada level yang sehat. Hingga kuartal III 2022, Perseroan mencatat annualized operating costs-to-NAV ratio sebesar 0,3% serta loan-to-value ratio pada level 0,9%.

Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Devin Wirawan mengungkapkan, likuiditas Saratoga hingga kuartal III-2022 sangat sehat dengan dana kas mencapai Rp 1,1 triliun.

"Dengan dukungan likuiditas yang kuat dan rasio pinjaman yang rendah memungkinkan Saratoga untuk mengoptimalkan setiap peluang investasi yang ada. Kami memiliki beberapa opsi investasi yang sejalan dengan rencana bisnis Saratoga ke depan," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Rahasia Uang Sandiaga Uno Nambah Nyaris Rp 3 Miliar per Hari


(RCI/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading