Corona Picu Penurunan Konsumsi, Harga CPO Anjlok 2,42%

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 March 2020 14:28
Harga CPO anjlok 2,42%
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (CPO) kontrak hari ini diperdagangkan melemah cukup dalam. Harga CPO masih tertekan akibat COVID-19 yang ditetapkan sebagai pandemi dan ambrolnya harga minyak.

Pada perdagangan Jumat (13/3/2020) harga CPO kontrak pengiriman 3 bulan di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) ambles 55 ringgit atau 2,42% dari posisi penutupan perdagangan kemarin. CPO dihargai RM 2.277/ton.

Rabu (11/3/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan COVID-19 sebagai pandemi. WHO mengimbau semua negara untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil segala langkah yang mampu untuk menekan penyebaran virus infectious ini.

Berdasarkan data kompilasi John Hopkins University CSSE, sudah ada lebih dari 100 negara yang terjangkit COVID-19. Sudah dua bulan menjangkiti dunia, jumlah kasus kumulatif sampai hari ini sudah menyentuh angka 128.343 kasus.

"Pasar khawatir dengan adanya pandemi bakal menekan konsumsi minyak sawit dan membuat harga minyak mentah jadi anjlok" kata Oscar Tjakra, analis senior di Rabobank, melansir Reuters.

Harga minyak mentah sempat anjlok lebih dari 20% dalam sehari dan mencatatkan koreksi harian terdalam sejak 1991 akibat gagalnya OPEC+ capai kata sepakat untuk pangkas produksi lebih dalam.

Harga minyak mentah semakin ambrol setelah Arab Saudi dikabarkan mengambil manuver untuk menggenjot produksi minyak serta memberikan diskon harga minyak ekspornya (OSP) sebesar 10%.

Minyak dan CPO sebenarnya tidak bersaing memperebutkan pasar secara langsung. Namun CPO merupakan salah satu produk substitusi minyak mengingat CPO sendiri menjadi bahan baku biodiesel. Konsekuensinya adalah pergerakan harga minyak turut menjadi sentimen yang menggerakkan harga CPO seperti sekarang ini.

"Upaya mencegah terjadinya kerumunan membuat permintaan minyak sawit untuk industri jasa makanan terdampak negatif. [Ancaman] resesi global juga akan menurunkan komsumsi minyak nabati jenis ini.

Bagaimanapun juga status pandemi menjadi pemberat harga CPO untuk naik di tengah sentimen positif yang datang dari periode jelang Ramadan.

[Gambas:Video CNBC]




TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/hps) Next Article Jelang Ramadan, Harga CPO Naik 1,4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular