
Malaysia-India Bakal Berembuk, Harga CPO Melesat Lagi
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 March 2020 14:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) mencatatkan penguatan pada perdagangan hari ini karena diterpa oleh sentimen positif.
Rabu (11/3/2020), harga CPO kontrak mencatatkan penguatan sebesar 1,07% ke level RM 2.367/ton. Penguatan terjadi karena beberapa faktor. Pertama, Malaysia dikabarkan akan segera menyelesaikan konflik yang selama ini terjadi dengan India dalam waktu satu bulan.
Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Mohammad Khairuddin Amman Razali dikabarkan akan segera mengirimkan delegasi ke India untuk melakukan negosiasi. Kabar ini langsung direspons positif oleh pasar karena adanya harapan ekspor minyak sawit Malaysia ke India kembali pulih.
Sentimen positif kedua yang mengerek harga CPO naik adalah riis data stok minyak sawit Negeri Jiran oleh Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB). Kemarin MPOB merilis data stok minyak sawit Malaysia akhir Februari drop 4,2% dari bulan sebelumnya ke level 1,68 juta ton.
Sementara itu produksi bulan Februari naik 10% dari Januari menjadi 1,29 juta ton. Namun ekspor Malaysia pada Februari melorot 11% dari Januari menjadi 1,08 juta ton. Anjloknya stok diakibatkan oleh tingginya konsumsi domestik.
Harga CPO juga mendapat sentimen positif dari naiknya harga minyak hari ini. Harga minyak rebound setelah anjlok lebih dari 20% pada Senin lalu (9/3/2020). Hari ini harga minyak melesat lebih dari 3%.
CPO merupakan salah satu bahan baku biodiesel yang merupakan produk substitusi minyak. Sehingga naiknya harga minyak menjadi sentimen positif untuk harga CPO.
Selain minyak mentah, harga minyak nabati lain juga mengalami kenaikan yang turut menjadi angin segar untuk harga CPO. harga minyak kedelai kontrak di bursa Dalian naik 0,26%, sementara harga minyak sawit kontrak di bursa yang sama naik 0,69%. Harga minyak kedelai di bursa Chicago naik 1,05%.
Walau virus corona masih menjadi momok yang menakutkan dan berpotensi besar mempengaruhi permintaan minyak sawit, tetapi jelang Ramadhan biasanya permintaan naik karena orang mulai meningkatkan stok untuk memenuhi kebutuhan saat bulan puasa, sehingga harga CPO cukup punya tenaga untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/hps) Next Article Ekspor Malaysia Anjlok, Harga CPO Tak Lagi Perkasa
Rabu (11/3/2020), harga CPO kontrak mencatatkan penguatan sebesar 1,07% ke level RM 2.367/ton. Penguatan terjadi karena beberapa faktor. Pertama, Malaysia dikabarkan akan segera menyelesaikan konflik yang selama ini terjadi dengan India dalam waktu satu bulan.
Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Mohammad Khairuddin Amman Razali dikabarkan akan segera mengirimkan delegasi ke India untuk melakukan negosiasi. Kabar ini langsung direspons positif oleh pasar karena adanya harapan ekspor minyak sawit Malaysia ke India kembali pulih.
Sentimen positif kedua yang mengerek harga CPO naik adalah riis data stok minyak sawit Negeri Jiran oleh Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB). Kemarin MPOB merilis data stok minyak sawit Malaysia akhir Februari drop 4,2% dari bulan sebelumnya ke level 1,68 juta ton.
Sementara itu produksi bulan Februari naik 10% dari Januari menjadi 1,29 juta ton. Namun ekspor Malaysia pada Februari melorot 11% dari Januari menjadi 1,08 juta ton. Anjloknya stok diakibatkan oleh tingginya konsumsi domestik.
Harga CPO juga mendapat sentimen positif dari naiknya harga minyak hari ini. Harga minyak rebound setelah anjlok lebih dari 20% pada Senin lalu (9/3/2020). Hari ini harga minyak melesat lebih dari 3%.
CPO merupakan salah satu bahan baku biodiesel yang merupakan produk substitusi minyak. Sehingga naiknya harga minyak menjadi sentimen positif untuk harga CPO.
Selain minyak mentah, harga minyak nabati lain juga mengalami kenaikan yang turut menjadi angin segar untuk harga CPO. harga minyak kedelai kontrak di bursa Dalian naik 0,26%, sementara harga minyak sawit kontrak di bursa yang sama naik 0,69%. Harga minyak kedelai di bursa Chicago naik 1,05%.
Walau virus corona masih menjadi momok yang menakutkan dan berpotensi besar mempengaruhi permintaan minyak sawit, tetapi jelang Ramadhan biasanya permintaan naik karena orang mulai meningkatkan stok untuk memenuhi kebutuhan saat bulan puasa, sehingga harga CPO cukup punya tenaga untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/hps) Next Article Ekspor Malaysia Anjlok, Harga CPO Tak Lagi Perkasa
Most Popular