
Ada Harapan Konsumsi CPO Naik Lagi, Awal Pekan Harga Naik
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
20 April 2020 11:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau CPO Malaysia naik pada perdagangan awal pekan ini seiring dengan adanya harapan ekspor mengalami peningkatan serta ditutupnya aktivitas operasional perkebunan di Sabah akibat terjangkit virus corona (COVID-19).
Senin (20/4/2020), harga CPO kontrak pengiriman Juli 2020 di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) naik 30 ringgit ke level RM 2.265/ton atau menguat 1,3% pada 10.53 WIB.
Pasar mengharapkan ekspor minyak sawit Malaysia selama 1-20 April meningkat 6-8%, kata para pedagang. Data surveyor kargo akan dirilis selama istirahat tengah hari pada hari Senin.
Sementara itu, di Sabah yang notabene wilayah penghasil minyak sawit terbesar di Malaysia telah menghentikan sementara operasi kelapa sawit di satu daerah setelah 11 kasus virus corona baru ditemukan di sana, mengutip pemberitaan Reuters.
Perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Felda Sahabat, yang dioperasikan oleh produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia, FGV Holdings, akan ditutup untuk sementara dan mobilitas publik akan sangat dibatasi. Hal ini dimaksudkan untuk menekan kemungkinan terjadinya penyebaran virus yang makin meluas.
Keputusan ini akan tetap berlaku sampai semua warga di daerah tersebut diuji dan selesai dirawat, Melansir Reuters yang mengutip pemberitaan lokal Bernama News.
Sabah sendiri menyumbang sekitar 25% dari produksi minyak sawit di Malaysia. Jika perkebunan lain di Sabah juga akan semakin banyak yang ditutup jelas akan mengganggu pasokan minyak sawit.
Dengan adanya harapan ekspor naik dan stok akan turun karena pasokan terganggu, harga CPO merangkak naik. Namun harga CPO masih rawan terkoreksi mengingat pandemi corona masih terus menjangkiti negara-negara konsumen minyak sawit terbesar seperti India.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Corona Picu Penurunan Konsumsi, Harga CPO Anjlok 2,42%
Senin (20/4/2020), harga CPO kontrak pengiriman Juli 2020 di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) naik 30 ringgit ke level RM 2.265/ton atau menguat 1,3% pada 10.53 WIB.
Sementara itu, di Sabah yang notabene wilayah penghasil minyak sawit terbesar di Malaysia telah menghentikan sementara operasi kelapa sawit di satu daerah setelah 11 kasus virus corona baru ditemukan di sana, mengutip pemberitaan Reuters.
Perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Felda Sahabat, yang dioperasikan oleh produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia, FGV Holdings, akan ditutup untuk sementara dan mobilitas publik akan sangat dibatasi. Hal ini dimaksudkan untuk menekan kemungkinan terjadinya penyebaran virus yang makin meluas.
Keputusan ini akan tetap berlaku sampai semua warga di daerah tersebut diuji dan selesai dirawat, Melansir Reuters yang mengutip pemberitaan lokal Bernama News.
Sabah sendiri menyumbang sekitar 25% dari produksi minyak sawit di Malaysia. Jika perkebunan lain di Sabah juga akan semakin banyak yang ditutup jelas akan mengganggu pasokan minyak sawit.
Dengan adanya harapan ekspor naik dan stok akan turun karena pasokan terganggu, harga CPO merangkak naik. Namun harga CPO masih rawan terkoreksi mengingat pandemi corona masih terus menjangkiti negara-negara konsumen minyak sawit terbesar seperti India.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Corona Picu Penurunan Konsumsi, Harga CPO Anjlok 2,42%
Most Popular