Sudah Reli 2 Hari, Harga CPO Rawan Terkoreksi Hari Ini

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
24 April 2020 12:31
Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada perdagangan hari ini Jumat (24/4/2020) kembali turun setelah dua hari reli mengekor harga minyak mentah yang juga melesat. Kekhawatiran akan kenaikan produksi di tengah suramnya permintaan akibat pandemi virus corona (COVID-19) membuat harga komoditas unggulan Indonesia dan Negeri Jiran ini rawan terkoreksi.

Harga CPO kontrak pengiriman Juli 2020 dibanderol RM 2.099 per ton pada 11.21 WIB. Harga turun 20 ringgit atau melemah 0,94%. Dalam dua hari terakhir harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS) yakni West Texas Intermediate reli 40% lebih.

Saat ini harga kontrak WTI untuk pengiriman Juni 2020 diperdagangkan di level US$ 17,8/barel dan semakin mendekati level US$ 20/barel. 



Kenaikan harga minyak memang turut menjadi sentimen positif untuk harga CPO lantaran komoditas ini merupakan bahan baku biodiesel sebagai bahan bakar substitusi minyak. Walau reli dua hari beruntun harga CPO masih terkoreksi 6,2% pada pekan ini. 



Di tengah pandemi yang masih belum jelas kapan berakhirnya dan permintaan terancam turun, produksi CPO malah berpotensi untuk naik. Memasuki periode setelah Maret biasanya produksi minyak sawit akan meningkat di Malaysia. Asosiasi Minyak Sawit Malaysia memperkirakan produksi minyak sawit untuk periode 1-20 April naik 25,9%, melansir Reuters.

Potensi peningkatan output di tengah ancaman pelemahan permintaan tentu bukan kabar yang baik sehingga harga CPO menjadi menjadi rawan terkoreksi seperti yang terjadi sekarang ini.



[Gambas:Video CNBC]





TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg) Next Article Corona Picu Penurunan Konsumsi, Harga CPO Anjlok 2,42%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular