
Gegara Permintaan Lesu & COVID-19, Saham Semen Ambrol
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 March 2020 09:59

Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial BI, suku bunga KPR yang tinggi menjadi alasan mengapa permintaan untuk properti masih lemah mengingat lebih dari 70% sumber pendanaan konsumen berasal dari KPR.
Sebenarnya suku bunga KPR sudah mulai turun pada akhir tahun lalu. Pada Desember 2018 misalnya, bunga KPR bank umum sebesar 9,68% kemudian akhir tahun lalu, bunga KPR bank umum turun menjadi 9,12% artinya ada penurunan sebesar 56 bps.
Jika ditambah dengan pemangkasan suku bunga acuan yang cukup agresif oleh BI maka suku bunga KPR bisa turun lebih dalam lagi. Hal ini berpotensi membuat sektor properti kembali bergeliat, ketika sektor properti mulai membaik maka permintaan semen juga bisa ikut terkerek
Dari sisi belanja pemerintah, alokasi anggaran untuk infrastruktur 2020 ditingkatkan sebesar 5,9% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 423,3 triliun untuk kembali menggenjot pembangunan infrastruktur seperti pembangunan 3 unit jembatan baru hingga pembangunan 5.348 unit perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Tak sampai di situ, Kementerian Keuangan juga memutuskan untuk menambah sasaran pemberian subsidi bunga perumahan untuk MBR sebanyak 224 ribu rumah. Untuk merealisasikan penambahan subsidi bunga perumahan itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun.
“Kami juga akan menambah pembelian rumah baru untuk MBR. Sekarang ini subsidi bunga perumahan bisa 244 ribu rumah sebagai tambahan stok rumah yang sudah ada. Sehingga menciptakan demand dan development bisa tambah stok “ kata Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Februari lalu seperti diwartakan detik.finance.com.
Dua faktor tersebut menjadi katalis positif yang berpotensi besar meningkatkan permintaan semen. Faktor lain yang juga perlu dicermati investor adalah dari sisi perbaikan margin.
Komponen biaya paling besar dalam produksi semen adalah bahan bakar (fuel & power) yang menyumbang sebesar lebih dari 40% dari total beban biaya manufaktur perusahaan semen. Bahan bakar yang umum digunakan dalam pembuatan semen adalah batu bara dan minyak.
Rendahnya harga batu bara terutama untuk yang memiliki nilai kalori rendah (~ 4.200 Kcal/Kg) dan rendahnya harga minyak menjadi poin positif yang membuat biaya untuk bahan bakar menjadi lebih rendah sehingga perbaikan margin bisa terjadi.
(twg/twg)
Sebenarnya suku bunga KPR sudah mulai turun pada akhir tahun lalu. Pada Desember 2018 misalnya, bunga KPR bank umum sebesar 9,68% kemudian akhir tahun lalu, bunga KPR bank umum turun menjadi 9,12% artinya ada penurunan sebesar 56 bps.
Dari sisi belanja pemerintah, alokasi anggaran untuk infrastruktur 2020 ditingkatkan sebesar 5,9% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 423,3 triliun untuk kembali menggenjot pembangunan infrastruktur seperti pembangunan 3 unit jembatan baru hingga pembangunan 5.348 unit perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Tak sampai di situ, Kementerian Keuangan juga memutuskan untuk menambah sasaran pemberian subsidi bunga perumahan untuk MBR sebanyak 224 ribu rumah. Untuk merealisasikan penambahan subsidi bunga perumahan itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun.
“Kami juga akan menambah pembelian rumah baru untuk MBR. Sekarang ini subsidi bunga perumahan bisa 244 ribu rumah sebagai tambahan stok rumah yang sudah ada. Sehingga menciptakan demand dan development bisa tambah stok “ kata Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Februari lalu seperti diwartakan detik.finance.com.
Dua faktor tersebut menjadi katalis positif yang berpotensi besar meningkatkan permintaan semen. Faktor lain yang juga perlu dicermati investor adalah dari sisi perbaikan margin.
Komponen biaya paling besar dalam produksi semen adalah bahan bakar (fuel & power) yang menyumbang sebesar lebih dari 40% dari total beban biaya manufaktur perusahaan semen. Bahan bakar yang umum digunakan dalam pembuatan semen adalah batu bara dan minyak.
Rendahnya harga batu bara terutama untuk yang memiliki nilai kalori rendah (~ 4.200 Kcal/Kg) dan rendahnya harga minyak menjadi poin positif yang membuat biaya untuk bahan bakar menjadi lebih rendah sehingga perbaikan margin bisa terjadi.
(twg/twg)
Next Page
Sahamnya Diobral jadi Ambrol
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular