
COVID-19 Jadi Pandemi, IHSG Nyungsep Nyaris 4%
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
12 March 2020 09:05

Dari sektor finansial, ada 4 BUMN yang akan melakukan buyback yaitu dari sektor perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Sementara dari sektor konstruksi, ada PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang siap buyback.
Lalu dari sektor pertambangan, buyback akan dilakukan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS).
Selain OJK, otoritas bursa juga melakukan langkah lain demi mengurangi volatilitas yang terlalu tinggi di pasar saham tanah air. Pertama dengan menghentikan transaksi short selling dan kedua mulai menerapkan autoreject untuk saham-saham yang terkoreksi hingga 10%.
Namun tetap saja IHSG masih terus berada di zona pesakitan. Maklum bursa saham global juga demikian. Tadi pagi saat penutupan perdagangan, tiga indeks bursa saham utama Paman Sam ditutup di zona pesakitan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambruk 5,86%, S&P 500 dan Nasdaq Composite kompak mengekor di belakangnya dengan koreksi masing-masing sebesar 4,89% dan 4,7%.
Dow Jones sudah terkoreksi lebih dari 20% sejak akhir bulan lalu yang menandai bahwa siklus ekspansi indeks yang berisi 30 saham pilihan AS ini telah selesai dan memasuki fase ‘bearish’.
Tekanan jual juga kembali menghampiri, akibatnya pagi ini Kamis (12/3/2020) bursa saham utama kawasan Asia kompak bergerak di zona merah.
Indeks Topix (Jepang) ambrol 4,2%, Kospi (Korea Selatan) anjlok 3,7%, Shang Hai Composite (China) ambles 1,4%, Hang Seng (Hong Kong) nyungsep 2,7%, Straits Times (Singapura) jatuh 2,8%.
Tak bisa dipungkiri pasar sudah diliputi kepanikan. Wabah ini telah menjadi tragedi kemanusiaan pada dekade ini. Bukan hanya kesehatan manusia saja yang dilukai, COVID-19 telah menjadi ancaman terbesar bagi perekonomian global.
Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada 2020 menjadi 2,4% dari sebelumnya 2,9%. Ekonomi China diramal tumbuh 4,9% tahun ini, padahal perkiraan sebelumnya tumbuh 5,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Sementara dari sektor konstruksi, ada PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang siap buyback.
Lalu dari sektor pertambangan, buyback akan dilakukan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS).
Namun tetap saja IHSG masih terus berada di zona pesakitan. Maklum bursa saham global juga demikian. Tadi pagi saat penutupan perdagangan, tiga indeks bursa saham utama Paman Sam ditutup di zona pesakitan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambruk 5,86%, S&P 500 dan Nasdaq Composite kompak mengekor di belakangnya dengan koreksi masing-masing sebesar 4,89% dan 4,7%.
Dow Jones sudah terkoreksi lebih dari 20% sejak akhir bulan lalu yang menandai bahwa siklus ekspansi indeks yang berisi 30 saham pilihan AS ini telah selesai dan memasuki fase ‘bearish’.
Tekanan jual juga kembali menghampiri, akibatnya pagi ini Kamis (12/3/2020) bursa saham utama kawasan Asia kompak bergerak di zona merah.
Indeks Topix (Jepang) ambrol 4,2%, Kospi (Korea Selatan) anjlok 3,7%, Shang Hai Composite (China) ambles 1,4%, Hang Seng (Hong Kong) nyungsep 2,7%, Straits Times (Singapura) jatuh 2,8%.
Tak bisa dipungkiri pasar sudah diliputi kepanikan. Wabah ini telah menjadi tragedi kemanusiaan pada dekade ini. Bukan hanya kesehatan manusia saja yang dilukai, COVID-19 telah menjadi ancaman terbesar bagi perekonomian global.
Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada 2020 menjadi 2,4% dari sebelumnya 2,9%. Ekonomi China diramal tumbuh 4,9% tahun ini, padahal perkiraan sebelumnya tumbuh 5,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular