Lega! IHSG Dibuka dari Zona Hijau Lagi, tapi Tetap Waspada

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 March 2020 09:12
Lega! IHSG Dibuka dari Zona Hijau Lagi, tapi Tetap Waspada
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka menguat. Namun bursa saham domestik maupun global masih berpotensi untuk bergerak dengan volatilitas yang tinggi di tengah wabah corona yang saat ini belum dapat dikendalikan.

Rabu (11/3/2020) IHSG bergerak dibuka di zona hijau dengan mencatatkan penguatan tipis sebesar 0,21% ke level 5.231,6. Kemarin indeks bursa saham tanah air ini ditutup terapresiasi 1,6% setelah membukukan koreksi paling dalam sejak September 2011 pada Senin (9/3/2020).

Walau kemarin menguat bukan berarti bursa saham RI sudah aman dari ancaman COVID-19. Kemarin, pemerintah kembali mengumumkan pertambahan jumlah kasus COVID-19 di dalam negeri. Jumlah kasus bertambah 8 dan sekarang menjadi 27 orang.


Sebenarnya jumlah kasus yang dilaporkan di China sebagai episentrum penyebaran virus terus berkurang. Berdasarkan laporan terbaru Komisi Kesehatan Nasional China, jumlah kasus infeksi COVID-19 bertambah 24 orang dan korban meninggal bertambah 22 orang dan semuanya dilaporkan di Provinsi Hubei, seperti yang diwartakan CNBC Internasional.

Namun lonjakan kasus baru masih terjadi di belahan dunia lain. Berdasarkan data kompilasi John Hopkins University CSSE, COVID-19 telah menjangkiti separuh negara di dunia dan menginfeksi lebih dari 118.000 orang serta merenggut nyawa tak kurang dari 4.200 orang.

Sebelumnya Korea Selatan yang menjadi negara dengan total infeksi terbanyak kedua setelah China kini rankingnya melorot dan disusul oleh Italia dan Iran. Kasus infeksi COVID-19 di Italia sudah mencapai angka 10.000 lebih.

Sebelumnya pada Senin (9/3/2020) Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menetapkan jangkauan karantina diperluas dari yang sebelumnya Lombardy saja menjadi seluruh negeri. Warga Italia diminta tak pergi ke mana-mana jika bukan untuk bekerja atau urusan penting lainnya.


Dia menambahkan kegiatan 'kumpul-kumpul' akan dilarang dan kegiatan olahraga akan ditunda. Upaya ini dilakukan untuk melindungi orang-orang dengan risiko paling tinggi. Kebijakan ini mulai berlaku hari ini hingga 3 April nanti rencananya.

"Keputusan yang tepat untuk sekarang ini adalah dengan tetap tinggal di rumah" kata Conte "Masa depan kita dan Italia ada di tangan kita. Kita harus lebih bertanggung jawab sekarang dari sebelumnya" tambahnya, melansir CNBC Internasional.

Sementara jumlah kasus di Iran juga melonjak dan kini berada di angka 8.042 dengan total ada 292 orang yang dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi virus ganas ini.

[Gambas:Video CNBC]



Beralih ke Amerika Serikat (AS), jumlah kasus infeksi COVID-19 yang sudah dilaporkan hingga pagi hari ini sudah berada di angka 907 dengan 28 orang dinyatakan meninggal dunia.

Namun bursa saham Paman Sam pagi tadi ditutup di zona hijau setelah tersiar kabar Presiden AS Donald Trump berencana memberikan stimulus untuk perekonomian AS. Trump berhasil gairahkan pasar saham AS dengan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 4,89%, S&P 500 melonjak 4,93% dan Nasdaq Composite melesat 4,95%.

Trump mengatakan dirinya sudah memiliki paket stimulus fiskal. "Kami akan mendiskusikan mengenai penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh). Akan ada penurunan yang substansial, sangat substansial. Angkanya besar," kata Trump, seperti diwartakan Reuters.

Namun rencana tersebut harus disetujui dulu oleh Kongres AS yang terdiri dari House of Representatives (DPR) dan Senat. House sendiri dikuasai oleh kubu oposisi yakni Partai Demokrat, sementara Senat dikuasai oleh Partai Republik.

Melihat pasar yang sudah terkoreksi dalam, investor tak hanya berharap ada stimulus fiskal saja. Namun investor berharap ada kelonggaran moneter juga. Pekan lalu Jerome Powell selaku Gubernur bank sentral AS, The Fed sudah memangkas Fed Fund Rate sebesar 50 bps ke 1-1,25%.

Namun hal itu dirasa tak cukup. Investor masih melihat peluang The Fed akan memangkas lagi suku bunganya. Mengutip CME FedWatch, probabilitas suku bunga acuan kembali dipangkas ke 0,25-0,5% mencapai 60,5%. Sementara peluang pemotongan ke 0,5-0,75% adalah 39,5%. Tidak ada yang memperkirakan suku bunga bertahan di 1-1,25%.

Walaupun sudah mulai banyak negara yang memiliki rencana untuk memberikan stimulus, investor masih terus mencermati perkembangan wabah corona ini. Karena masalah utamanya ya ada di virusnya itu sendiri.

Pagi ini bursa saham kawasan benua kuning bergerak mix. Indeks Shang Hai Composite (China) dan Hang Seng (Hong Kong) menguat masing-masing 0,17% dan 0,27%. Indeks Straits Times (Singapura) juga mencatatkan penguatan sebesar 0,75% pada pagi ini pukul 08.45 WIB.

Sementara indeks Topix (Jepang) dan Kospi (Korea Selatan) pagi ini bergerak di zona merah dengan mencatatkan pelemahan masing-masing sebesar -0,25% dan -1,27%. Di tengah bursa saham Asia yang bergerak variatif pada pagi ini, IHSG memilih dibuka di zona hijau dan lanjut menguat 0,59% ke 5.250 pada 09.04 WIB.

Namun jangan senang dulu, selagi virus corona masih membayangi pasar dan belum dapat ‘dijinakkan’, dampak ke perekonomian bisa makin terasa begitu juga ke pasar keuangan terutama saham.

Bursa saham masih akan bergerak dengan volatilitas tinggi karena pasar sangat reaktif dengan perkembangan kasus COVID-19 ini, apalagi RI sudah kemasukan COVID-19 dan jumlah kasus terus bertambah. Jadi jangan lengah dan kudu tetap waspada




TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular