Roundup

12 BUMN Siap Buyback, Gudang Garam Siap Bangun Bandara Kediri

Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 March 2020 08:16
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (10/2/2020) mengakhiri perdagangan di level 5.220,826.
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (10/2/2020) mengakhiri perdagangan di level 5.220,826, menguat 1,64%.

Berdasarkan data BEI, nilai transaksi pada perdagangan sebesar Rp 5,57 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 561,53 miliar.

Pergerakan IHSG juga berbanding terbalik dengan bursa utama Asia kemarin. Mayoritas bursa utama berada di zona merah begitu perdagangan dibuka, tetapi berhasil menguat di akhir perdagangan.

Indeks Nikkei Jepang menguat 0,85%, Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong melesat masing-masing 1,82% dan 1,41%, sementara Kospi Korea Selatan naik 0,42%.

Terdapat beberapa kabar pasar kemarin yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi, pada Rabu ini (11/3/2020).

1. Mau Bangun Bandara Kediri, Gudang Garam Untung Gak sih?
Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur, pada 15 April 2020 mendatang.

Pembangunan dana ini diperkirakan akan menelan dana hingga Rp 6 triliun-Rp 9 triliun dan akan dibiayai menggunakan kas internal perusahaan.

Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengatakan komitmen pembangunan bandara ini sudah dilakukan perusahaan sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, proses pembebasan lahan juga telah dilakukan dengan progres terakhir 99% kebutuhan lahan sudah dipegang perusahaan.



2. Properti Turun, Pendapatan Wika Gedung Ambles 21% di 2019
Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), yakni PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) atau Wika Gedung, melaporkan kinerja bisnis 2019. Sepanjang tahun lalu, pendapatan perusahaan minus 21,47% menjadi Rp 4,57 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 5,82 triliun.

Mengacu laporan keuangan audit yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa ini (10/3/2020), penurunan pendapatan tersebut seiring dengan koreksi pendapatan dari bisnis jasa konstruksi dan properti.

Tahun lalu, pendapatan bisnis jasa konstruksi turun 19% menjadi Rp 4,43 triliun dari sebelumnya Rp 5,45 triliun, sementara bisnis properti ambles 78% menjadi Rp 79,80 miliar dari sebelumnya Rp 368,44 miliar.

3. 12 BUMN Ini Siap Buyback Rp 8 T, Jangan Ketinggalan!
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan 12 perusahaan pelat merah siap melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang beredar di pasar. Tak tanggung-tanggung, total anggaran yang dialokasikan 12 BUMN tersebut mencapai Rp 7 triliun-Rp 8 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan penurunan harga saham perusahaan pelat merah melebihi fundamental.



4. Jaga-jaga Saham Drop Lagi, Jasa Marga Siapkan Buyback
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyampaikan sedang mengkaji rencana pembelian kembali saham (buyback) yang beredar ke publik. Hal ini dilakukan lantaran harga saham yang melorot akibat kondisi pasar global yang juga melemah terdampak perkembangan wabah virus corona.

Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan Jasa Marga memang bakal mengkaji untuk melakukan buyback saham bila perlu jika harga saham memang sudah berada di bawah fundamental perusahaan.

5. Diminta Melakukan Buyback, Begini Respons Bank Mandiri
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menilai saat ini belum merupakan waktu yang tepat bagi perusahaan untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback).

Terdapat dua hal yang menjadi pertimbangan, yakni kondisi pasar yang memang volatil ditambah dengan fundamental perusahaan yang dinilai masih baik.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Silvano Rumantir mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang meminta tiap-tiap perusahaan pelat merah yang sahamnya tercatat di bursa untuk melakukan review untuk melakukan buyback saham.

6. 9 Saham Kakap Sempat Diobral, Benarkah Harga Sudah Murah?
Di tengah tekanan hebat yang melanda bursa saham tanah air, harga saham-saham big cap dan blue chip seolah terhempas menjauhi target harga berdasarkan valuasi atau nilai intrinsiknya.

Dengan koreksi yang dalam pada saham-saham big cap, ini menjadi peluang untuk mengkoleksi saham-saham yang dinilai 'bonafide'. Dari 10 saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di tanah air (> Rp 100 triliun), ada 9 saham big cap yang menawarkan potensi imbal hasil yang menarik.

7. BRI & Lazada Express Memulai Sinergi Saling Menguntungkan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjalin sinergi dengan Lazada Express dalam kaitannya memberi kemudahan terhadap para kurir mitra untuk memiliki rekening bank.

Penandatanganan kerjasama tersebut diselenggarakan di Kantor Pusat BRI, Jakarta (10/03) dengan dihadiri oleh Pemimpin Wilayah BRI Jakarta 1 Rudy Sidharta dan CEO Lazada Express Philipe Auberger.


[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Laba Astra Drop 8% di Q1, Pizza Hut Tegaskan Tak Ada PHK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular