
IHSG Ambles 3%, Saham 2 Emiten Pendatang Baru Meroket 70%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten anyar pada hari ini, Senin (9/3/2020). Keduanya adalah PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA), emiten ke-15, dan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS), emiten ke-16 di BEI.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, dalam seremoni pencatatan saham perdana di BEI Jakarta, mengatakan, dengan menjadi perusahaan publik, Esta Multi Usaha dan Batulicin Nusantara Maritim kini telah masuk ke ekosistem pasar modal dan dapat memanfaatkan peluang menghimpun pendanaan yang lebih luas.
Nyoman juga berpesan, kedua emiten anyar tersebut untuk dapat segera merealisasikan rencana strategis dari proceed yang telah dihimpun. Kedua, menghasilkan kinerja keuangan yang menarik.
Berikutnya, menjalankan kegiatan operasional perusahaan yang transparan dan akuntabel.
"Keempat menjaga dan melindungi kepentingan investor," kata Nyoman, Senin (9/3/2020).
Saat debut perdana, saham kedua emiten baru ini tampak naik sangat signifikan kendati laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi minus 3% di awal perdagangan.
Saham Esta Multi Usaha, misalnya, terpantau melesat 70% ke posisi Rp 204 per saham setelah ditransaksikan sebanyak 69 kali dengan volume 938.000 saham.
ESTA melepas 200 juta saham baru ke publik dengan harga penawaran umum atau initial public offering (IPO) Rp 120 per saham yang dicatatkan di papan pengembangan BEI. Dari gelaran IPO ini, perseroan meraih dana Rp 24 miliar.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2011 ini awalnya bergerak di bisnis properti. Kemudian sejak 2019 dan berganti nama dan menjalankan bisnis baru yaitu penyewaan kendaraan bermotor untuk segmen korporasi.
Dana hasil IPO, sebanyak 31,46 persen akan dialokasikan untuk membangun hotel di Gorontalo, sebanyak 19,42% untuk penyewaan kendaraan. Adapun untuk modal kerja, dialokasikan sebesar 49,12%.
Sedangkan, saham emiten pelayaran khusus batu bara yang baru melantai, Batulicin juga menguat 69,52% atau naik 73 poin ke level Rp 178 per saham setelah ditransaksikan sebanyak 19 kali dengan volume 314 ribu saham.
Batulicin Nusantara melepas 700 juta saham baru setara 20,59% saham dengan harga penawaran Rp 105 per saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini, perseroan meraih dana IPO Rp 73,50 miliar.
Dana hasil IPO, rencananya akan dipakai 45,15% untuk modal kerja. Sebanyak 39,50% untuk membayar utang dan sisanya 15,35% untuk membeli kapal baru dan peremajaan kapal.
(tas/tas) Next Article Siap-siap, Pasar Modal RI Bakal Diguyur IPO Jumbo
