Siap-siap, Pasar Modal RI Bakal Diguyur IPO Jumbo

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 February 2020 18:37
Perusahaan IPO dengan nilai jumbo akan marak tahun ini.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bakal melangsungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan emisi jumbo mulai ramai pada tahun ini.

Setidaknya, ada dua calon emiten yang siap menjadi perusahaan publik tahun ini. Pertama, PT Adhi Commuter Properti (ACP) yang membidik dana Rp 2,5 triliun dari IPO dengan melepas 30% per saham ke publik.

Kedua, perusahaan pengelola rumah sakit, PT Metro Healthcare Indonesia yang menargetkan perolehan dana IPO Rp 1,1 triliun dengan melepas 30% saham setara 10 miliar saham baru.

ACP, menargetkan akan melantai di bursa pada kuartal kedua tahun ini. Situasi pasar yang lebih kondusif ketimbang 2019, menjadi pilihan anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ini masuk ke pasar modal.


"Kondisi market yang tidak memungkinkan di tahun kemarin dan land bank kami yang dirasa belum cukup. Sekarang equity sudah Rp 2 triliun dan itu insya Allah membuat kami percaya diri," kata Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM Adhi Commuter Mochamad Yusuf.

Sedangkan, Metro Healthcare, dijadwalkan akan melantai di BEI pada 13 Maret 2020 dan telah menunjuk PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Ramainya calon emiten membidik dana IPO jumbo, di tengah kondisi pasar seperti sekarang ini, menjadi catatan para pelaku pasar.

Head of Research
PT MNC
Sekuritas Edwin Sebayang berpendapat, di tengah kondisi pasar saham domestik saat ini, akan cukup sulit bila IPO hanya diserap oleh investor domestik saja.


Pasar saham sedang tertekan belakangan ini karena transaksi saham yang menurun karena pelbagai kasus yang sedang ramai: seperti pemblokiran rekening saham dan kasus pengelolaan reksa dana oleh sejumlah manajer investasi yang bermasalah.

Ditambah lagi, pasar sedang tertekan sentimen negatif virus korona yang menjadi kecemasan global.

"Di tengah kondisi Bursa saat ini, karena size IPO nya di atas Rp 1 triliun, di samping menjual di lokal akan lebih baik juga melakukan roadshow ke luar negeri seperti Singapura, Hong Kong, London bahkan ke New York," kata Edwin Sebayang kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/2/2020).

"Karena jika ingin menjual di atas Rp 1 triliun, dikhawatirkan tidak dapat diserap pasar domestik," lanjut Edwin.

Suria Dharma, Head of Research PT Samuel Sekuritas menilai, secara sektoral kedua calon emiten tersebut memiliki prospek bisnis yang bagus, namun harus memanfaatkan roadshow ke luar negeri untuk menjaring potensi investor.

"Sektornya cukup positif, Adhi Commuter Properti cukup menarik," katanya.

Namun, kata dia lagi, potensi menjaring investor ke luar negeri bisa terhambat karena virus korona masih terus mengancam. "Corona sudah mulai turun penambahan per harinya, diperkirakan mungkin semakin melambat hingga April," imbuhnya.

CNBC Indonesia mencatat, hingga 17 Februari 2020, sebanyak 14 perusahaan sudah melantai di BEI, namun belum ada emiten dengan jumlah emisi di atas Rp 1 triliun. Rata-rata nilai emisinya di bawah Rp 250 miliar.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Potret Empat Emiten Baru Melantai di Bursa Efek Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular