
Jelang Ramadan, Harga CPO Melesat 5,7% Sepekan
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
08 March 2020 11:38

Namun harga CPO anjlok pada hari terakhir perdagangan karena harga telah naik signifikan sehingga menjadi mahal. Mahalnya harga CPO ini telah membuat trader India beralih ke minyak nabati jenis lain seperti minyak kedelai dalam beberapa bulan terakhir.
Para trader di India mengatakan harga minyak sawit harus lebih murah jika memang ingin kembali diborong India.
Selisih antara harga minyak kedelai dengan minyak sawit untuk periode Januari-Februari berada di kisaran US$ 53,42/ton jauh lebih rendah dibanding periode tahun lalu yang selisihnya mencapai US$ 178,79/ton.
“Menyempitnya selisih antara harga minyak kedelai dengan minyak sawit telah memicu para pelaku industri untuk membeli minyak kedelai dan minyak bunga matahari lebih banyak dari biasanya” kata BV Mehta, Direktur Eksekutif Solvent Extractor Association, India.
“Spread yang berada di bawah US$ 100per ton antara minyak sawit dengan minyak kedelai membuat harga minyak kedelai menjadi lebih menarik untuk para pelaku industri” tambah Mehta.
Sentimen negatif lain yang juga memberatkan harga CPO adalah lonjakan kasus virus corona di luar China yang sedang terjadi beberapa waktu terakhir.
"Laporan terbaru tentang meningkatnya kasus (coronavirus) di luar China telah menyebabkan kekhawatiran pertumbuhan global yang lebih lambat dan pelemahan permintaan komoditas, yang mengarah pada pelemahan harga," kata Ivy Ng, kepala penelitian perkebunan regional di CGS-CIMB, dalam sebuah catatan kepada klien, melansir Reuters.
Selain mahalnya harga CPO, faktor penyebaran virus corona di lebih dari 100 negara dan menginfeksi lebih dari 100.000 orang membuat harga komoditas terutama minyak nabati mengalami pelemahan.
Harga minyak sawit juga dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lain. Maklum berbagai minyak nabati ini bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar global.
Harga minyak kedelai kontrak di bursa komoditas Dalian anjlok 1,7%, sementara harga minyak sawit kontrak di bursa Dalian pada saat yang sama juga turun 1,4%. Harga minyak kedelai di bursa Chicago juga ambles 1,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Para trader di India mengatakan harga minyak sawit harus lebih murah jika memang ingin kembali diborong India.
Selisih antara harga minyak kedelai dengan minyak sawit untuk periode Januari-Februari berada di kisaran US$ 53,42/ton jauh lebih rendah dibanding periode tahun lalu yang selisihnya mencapai US$ 178,79/ton.
“Spread yang berada di bawah US$ 100per ton antara minyak sawit dengan minyak kedelai membuat harga minyak kedelai menjadi lebih menarik untuk para pelaku industri” tambah Mehta.
Sentimen negatif lain yang juga memberatkan harga CPO adalah lonjakan kasus virus corona di luar China yang sedang terjadi beberapa waktu terakhir.
"Laporan terbaru tentang meningkatnya kasus (coronavirus) di luar China telah menyebabkan kekhawatiran pertumbuhan global yang lebih lambat dan pelemahan permintaan komoditas, yang mengarah pada pelemahan harga," kata Ivy Ng, kepala penelitian perkebunan regional di CGS-CIMB, dalam sebuah catatan kepada klien, melansir Reuters.
Selain mahalnya harga CPO, faktor penyebaran virus corona di lebih dari 100 negara dan menginfeksi lebih dari 100.000 orang membuat harga komoditas terutama minyak nabati mengalami pelemahan.
Harga minyak sawit juga dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lain. Maklum berbagai minyak nabati ini bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar global.
Harga minyak kedelai kontrak di bursa komoditas Dalian anjlok 1,7%, sementara harga minyak sawit kontrak di bursa Dalian pada saat yang sama juga turun 1,4%. Harga minyak kedelai di bursa Chicago juga ambles 1,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular