
Jelang Ramadan, Harga CPO Melesat 5,7% Sepekan
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
08 March 2020 11:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (CPO) ditutup anjlok di hari terakhir perdagangan pekan ini pada Jumat (6/3/2020). Namun dalam sepekan harga CPO masih mencatatkan penguatan.
Harga CPO kontrak pengiriman anjlok 41 ringgit per ton atau turun 2,89% pada perdagangan hari ini Jumat (6/3/2020) ke level RM 2.451/ton. Namun jika dilihat dalam sepekan terakhir, harga CPO masih mencatatkan kenaikan sebesar 5,69% (wow).
Harga CPO menyentuh level terendahnya di RM 2.321/ton pada Senin (2/3/2020) dan mencapai level tertingginya dalam sepekan ini pada Kamis (5/3/2020) di RM 2.524/ton.
Sepekan terakhir harga CPO kontrak dibayangi sentimen campur aduk (mix). Penguatan harga CPO diakibatkan oleh tiga sentimen positif utama.
Pertama, upaya pemerintah Malaysia di bawah tampuk kepemimpinan Muhyiddin Yassin untuk memperbaiki hubungan bilateral Malaysia dengan India setelah diwarnai ketegangan.
Hal ini memicu adanya harapan bahwa ekspor minyak sawit Malaysia ke India akan kembali pulih setelah anjlok signifikan dari level tertingginya (-91%). Ekspor minyak sawit Malaysia ke India pada Februari kemarin tercatat hanya 29.269 ton.
Ekspor minyak sawit Malaysia ke India memang anjlok di tengah panasnya hubungan Malaysia dan India menyusul kritik eks perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad untuk India yang membuat India geram.
Tak tinggal diam, India yang merasa terusik karena urusan dalam negerinya dicampuri oleh Malaysia, India mengambil langkah retaliasi dengan menetapkan larangan impor minyak sawit olahan (refined) per 8 Januari lalu.
Sentimen positif kedua adalah, adanya potensi kenaikan permintaan jelang bulan suci Ramadan. Beberapa bulan jelang puasa, biasanya permintaan terhadap minyak sawit naik karena para trader biasanya memborong minyak sawit untuk meningkatkan stok minyak sawit.
Hal ini berakibat pada kemungkinan turunnya stok minyak sawit Malaysia. Polling yang dihimpun Reuters menunjukkan stok minyak sawit Malaysia per akhir Februari sebanyak 1,73 juta ton atau turun 1,4% dari bulan Januari lalu sebanyak 1,76 juta ton.
Penipisan persediaan minyak sawit Malaysia menjadi sentimen positif yang mengerek harga CPO kontrak naik signifikan pada pekan ini (+8,84%). Jika perkiraan stok minyak sawit tersebut tepat, maka persediaan per akhir Februari menjadi yang terendah sejak Juni 2017.
Harga CPO kontrak pengiriman anjlok 41 ringgit per ton atau turun 2,89% pada perdagangan hari ini Jumat (6/3/2020) ke level RM 2.451/ton. Namun jika dilihat dalam sepekan terakhir, harga CPO masih mencatatkan kenaikan sebesar 5,69% (wow).
Harga CPO menyentuh level terendahnya di RM 2.321/ton pada Senin (2/3/2020) dan mencapai level tertingginya dalam sepekan ini pada Kamis (5/3/2020) di RM 2.524/ton.
Pertama, upaya pemerintah Malaysia di bawah tampuk kepemimpinan Muhyiddin Yassin untuk memperbaiki hubungan bilateral Malaysia dengan India setelah diwarnai ketegangan.
Hal ini memicu adanya harapan bahwa ekspor minyak sawit Malaysia ke India akan kembali pulih setelah anjlok signifikan dari level tertingginya (-91%). Ekspor minyak sawit Malaysia ke India pada Februari kemarin tercatat hanya 29.269 ton.
Ekspor minyak sawit Malaysia ke India memang anjlok di tengah panasnya hubungan Malaysia dan India menyusul kritik eks perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad untuk India yang membuat India geram.
Tak tinggal diam, India yang merasa terusik karena urusan dalam negerinya dicampuri oleh Malaysia, India mengambil langkah retaliasi dengan menetapkan larangan impor minyak sawit olahan (refined) per 8 Januari lalu.
Sentimen positif kedua adalah, adanya potensi kenaikan permintaan jelang bulan suci Ramadan. Beberapa bulan jelang puasa, biasanya permintaan terhadap minyak sawit naik karena para trader biasanya memborong minyak sawit untuk meningkatkan stok minyak sawit.
Hal ini berakibat pada kemungkinan turunnya stok minyak sawit Malaysia. Polling yang dihimpun Reuters menunjukkan stok minyak sawit Malaysia per akhir Februari sebanyak 1,73 juta ton atau turun 1,4% dari bulan Januari lalu sebanyak 1,76 juta ton.
Penipisan persediaan minyak sawit Malaysia menjadi sentimen positif yang mengerek harga CPO kontrak naik signifikan pada pekan ini (+8,84%). Jika perkiraan stok minyak sawit tersebut tepat, maka persediaan per akhir Februari menjadi yang terendah sejak Juni 2017.
Pages
Most Popular