Investor Berburu Obligasi Negara Maju, Harga SBN RI Turun

Haryanto, CNBC Indonesia
06 March 2020 19:22
Harga obligasi pemerintah turun karena banyak investor yang mengincar obligasi negara maju setelah The Fed memangkas suku bunga.
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah menurun pada perdagangan hari Jumat (6/3/2020) karena investor global cenderung mengincar obligasi negara maju khususnya Amerika Serikat (AS) di tengah kekhawatiran seputar penyebaran virus corona.

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain. Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan keuntungan yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling melemah adalah FR0083 yang bertenor 20 tahun dengan kenaikan yield 26,46 basis poin (bps) menjadi 7,22%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 6 Mar'20

Seri

Jatuh tempo

Yield 5 Mar'20 (%)

Yield 6 Mar'20 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar PHEI 6 Mar'21 (%)

FR0081

5 tahun

5.697

5.697

0.00

5.9110

FR0082

10 tahun

6.552

6.551

-0.10

6.6818

FR0080

15 tahun

7.043

7.043

0.00

7.2522

FR0083

20 tahun

7.129

7.130

0.10

7.2220

Sumber: Refinitiv

Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) yang melemah. Indeks tersebut turun 1,30poin (0,46%) menjadi279,91dari posisi kemarin di 281,21.

Pelemahan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai578.9 bps, menyempit dari posisi kemarin558.2 bps. Yield US Treasury 10 tahun turun lagi 20,8 bps hingga 0,76% dari posisi kemarin 0,97% .

Dari pasar surat utang negara berkembang, mayoritas mengalami penurunan sehingga yield mayoritas obligasi negara naik.

 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 5 Mar'20 (%)

Yield 6 Mar'20 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil (BB-)

6.535

6.74

20.50

China (A+)

2.739

2.681

-5.80

Jerman (AAA)

-0.638

-0.731

-9.30

Prancis (AA)

-0.319

-0.346

-2.70

Inggris Raya (AA)

0.372

0.25

-12.20

India (BBB-)

6.243

6.176

-6.70

Jepang (A)

-0.108

-0.131

-2.30

Malaysia (A-)

2.791

2.783

-0.80

Filipina (BBB)

4.229

4.232

0.30

Rusia (BBB)

6.1

6.07

-3.00

Singapura (AAA)

1.341

1.212

-12.90

Thailand (BBB+)

0.995

0.95

-4.50

Amerika Serikat (AAA)

0.97

0.762

-20.80

Afrika Selatan (BB+)

8.795

9.02

22.50

Sumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Corona Picu Resesi Global, Obligasi AS Diborong Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular