Waduh, IHSG Dibuka Merah Membara & Drop Hingga 2%

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
06 March 2020 09:05
Waduh, IHSG Dibuka Merah Membara & Drop Hingga 2%
Foto: Masih Dihantui Virus Corona, IHSG Merah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari terakhir perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah. IHSG kembali harus bergerak di zona pesakitan mengekor pergerakan bursa saham global.

Pada Jumat (6/3/2020), IHSG dibuka melorot 1,11% ke 5.575,57 . Walau sempat menguat signifikan dalam dua hari beruntun pada Selasa dan Rabu (3 & 4 Februari), kemarin indeks bursa saham tanah air harus rela terkoreksi 0,21% membuat IHSG masih anjlok 10,5% sejak awal tahun (ytd).

Bursa saham global memang sedang bergerak dengan volatil, Wall Street contohnya. Setelah menguat signifikan pada 4 Maret, tadi pagi tiga indeks utamanya ditutup rontok. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 3,5%, S&P 500 jatuh 3,3% sementara Nasdaq Composite juga anjlok dalam sebesar 3,1%.


Ketakutan akan meluasnya virus corona membuat Wall Street kembali merana pagi tadi. CNBC Internasional melaporkan California sudah mendeklarasikan situasi darurat setelah melaporkan 53 orang terkonfirmasi terkena infeksi virus corona.

Jumlah orang yang terinfeksi patogen ganas ini di New York bertambah dua kali lipat dalam semalam menjadi 22 orang setelah otoritas kesehatan setempat mempercepat pengecekan pada pasien yang diduga terinfeksi virus.

Berdasarkan data John Hopkins University CSSE, total jumlah kasus infeksi virus corona di AS sampai dengan hari ini telah berjumlah 232 kasus. Virus corona yang awalnya berasal dari China kini telah menyebar luas ke berbagai negara dan telah menyebabkan lebih dari 90.000 orang terinfeksi.

Jumlah kasus baru yang dilaporkan di China sudah mulai melandai. Namun yang dikhawatirkan adalah kasus ini masih terus berkembang di luar China. Korea Selatan (6.088 kasus), Italia (3.858 kasus) dan Iran (3.513 kasus) menjadi negara baru episentrum penyebaran virus.

Ketakutan virus ini akan menjadi pandemi dan memukul perekonomian global membuat investor lebih memilih aset-aset minim risiko seperti surat utang pemerintah AS dan emas.


Hal ini terlihat dari imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun berada di level terendah di sepanjang masa di 0,8626%. Sementara harga logam mulia emas di pasar spot kembali mencapai rekor tertinggi dalam 7 tahun di level US$ 1.670,73/troy ons pagi ini pada 08.44 WIB.

Tak bisa dipungkiri dunia memang sedang panik dilanda wabah corona. Pagi ini mayoritas bursa saham Asia juga bergerak di zona merah. Indeks Nikei225 (Jepang) turun 2,34%, Kospi (Korea Selatan) ambles 1,96%, Hang Seng (Hong Kong) minus 1,74%, Shang Hai Composite (China) anjlok 0,98% serta Straits Times (Singapura) melorot 0,97%.


[Gambas:Video CNBC]



Saat ini Korea Selatan jadi negara kedua dengan kasus infeksi virus corona terbesar kedua setelah China. Hal ini membuat khawatir negara tetangganya yaitu Jepang kalau-kalau virus ganas ini menyeberang ke Negeri Sakura.

Jepang kemarin memutuskan untuk mengkarantina pelancong dari Korea Selatan selama 2 minggu. Hal ini mendapat protes keras dari Korea Selatan. Korsel menganggap perlakuan ini sebagai tindakan yang “tidak berdasar, berlebihan dan sangat disayangkan”.

Merespons hal itu, Menteri Luar Negeri Korea Selatan akan memanggil duta besar Jepang untuk Korea Selatan untuk menyampaikan protes dan sikap keberatannya.

Kemarin, lembaga pemeringkat surat utang global S&P memperkirakan perekonomian Asia Pasifik akan terpukul dengan kejadian wabah corona ini.

S&P Global mengestimasi kerugian ekonomi akibat virus corona ini bisa mencapai US$ 211 miliar dengan negara yang paling rentan terkena dampaknya adalah Australia, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan Thailand.

Lebih lanjut, S&P Global juga menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi China pada 2020 dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8%.

Walau kasus corona di tanah air yang dilaporkan tergolong sedikit dibanding yang dilaporkan di luar negeri, tetapi bukan berarti perekonomian Indonesia kebal dan tak terdampak akibat virus ini.

Masalanya adalah virus ini langsung menyerang ke sektor riil berbeda dengan krisis sebelumnya pada 2008 lalu yang menyerang sektor keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dampak corona terhadap perekonomian akan lebih rumit daripada krisis 2008.

"Lebih rumit yang ini (ketimbang krisis 2008-2009) karena ini menyangkut manusia, harus memberikan ketenangan dulu apa yang disebut dengan ancaman atau risiko terhadap mereka. Keselamatan, kesehatan, sampai pada kemungkinan terancam meninggal dunia. Itu yang jauh lebih langsung. Kalau dulu kan melalui lembaga keuangan, korporasi jatuh, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) paling," papar Sri Mulyani kala ditemui di komplek Istana Kepresidenan, kemarin.

Jadi memang wajar kalau IHSG kembali dibuka di zona merah pada perdangan hari ini karena sentimen global yang negatif. Pada pukul 09.02 WIB IHSG sudah anjlok 1,96%.



TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular