Saham Ambles 47%, Acset Indonusa Masuk Radar BEI

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 March 2020 08:35
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa emiten konstruksi Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) masuk saham UMA.
Foto: Acset Indonusa

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa emiten konstruksi Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) masuk saham yang bergerak di luar kewajaran atau unusual market activity (UMA).

Dalam pengumuman yang disampaikan bursa pada Kamis, 5 Maret 2020, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan mengatakan, UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran perundang-undangan di bidang pasar modal.

"Bursa Efek Indonesia telah meminta konfirmasi kepada perusahaan tercatat tanggal 5 Maret 2020. Sampai saat ini bursa masih menunggu jawaban atas volatilitas perusahaan tercatat," tulis BEI, dikutip Jumat (6/3/2020).


Harga saham Acset Indonesia dalam sepekan terakhir ini turun cukup dalam sebesar 47,35% pada posisi Rp 238 per saham. Jika dilihat sejak awal Januari 2020, penurunan saham ACST lebih dalam lagi, yaitu sebesar 75,46%.

Dalam sepekan terakhir, investor asing tercatat membukukan aksi jual bersih di seluruh pasar Rp 3,41 miliar. Sejak awal tahun, investor asing melepas Rp 7,32 miliar.

Oleh sebab itu, saat ini, otoritas bursa masih mencermati perkembangan pola transaksi saham ASCT dan meminta investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasi.


Selanjutnya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi Acset Indonesia apabila belum mendapat persetujuan pemegang saham dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Manajemen Acset Indonusa sebelumnya mengumumkan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 15.000.000.000 (15 miliar) saham baru dalam aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue). Nilai nominal saham yang akan diterbitkan yakni Rp 100/saham, tapi harga pelaksanaan rights issue ini belum ditentukan.

Perseroan menegaskan target dana dari aksi korporasi
sekitar Rp 1,5 triliun, bukan Rp 11,77 triliun sebagaimana diberitakan sebelumnya.

"Kami akan terbitkan sebanyak-banyaknya 15 miliar saham baru, sementara itu untuk targetnya dana sendiri sekitar Rp 1,5 triliun saja, tidak mencapai Rp 11,7 triliun," tegas Maria Cesilia Hapsari,
Corporate Secretary Acset, saat mengklarifikasi CNBC Indonesia, Jumat (28/2/2020).

[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Cucu Usaha Astra ini Bisa Raup Rp11,7 Triliun, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular