Newslettter

Wall Street Perkasa! Tren Penguatan Jangan Pergi Dulu

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
05 March 2020 06:59
Sentimen Penggerak IHSG dan Pasar Keuangan Hari Ini
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Penguatan pasar saham AS tentu dapat menjadi penyokong pasar saham Asia, termasuk juga IHSG di dalam negeri. Belum lagi kenaikan harga minyak yang tersulut rencana OPEC+ mengajukan proposal memangkas produksi 1 juta barel per hari juga membuat pasar sumringah, tentunya terhadap pilihan pada emiten terkait minyak mentah.

Sejak awal pekan ini, harga minyak mentah Brent naik dari US$ 50,52 per barel menjadi US$ 51,9/barel. Meskipun masih melemah hingga pagi ini ke US$ 51.13/barel, penguatan di awal pekan ini sudah membuat pembalikan tren koreksi dari yang sebelumnya relatif tidak berhenti sejak awal tahun dari level tertinggi hariannya US$ 68,91/barel.



Namun, jangan lupa bahwa ancaman dari virus corona Covid-19 belum reda benar. Di AS, virus tersebut yang sudah semakin banyak merangsek ke batas wilayah New York ternyata telah menelan korban jiwa di dua kota utama yaitu California dan Washington DC. Otomatis, kekhawatiran dari pelaku pasar di negeri yang menganggap dirinya adidaya tersebut semakin bertambah.

Tentu pelaku pasar berdoa semoga ancaman virus corona tidak membesar hari ini dan turut mengacaukan ritme penguatan yang sudah terjadi sejak Selasa hingga kemarin.

Potensi berlama-lamanya ancaman dari virus corona yang tidak hanya mengancam prediksi pasar keuangan tetapi juga ekonomi riil tentu dapat merusak mood pelaku pasar yang sedang memanfaatkan momentum kenaikan sesaat sejak kemarin yang jangan terputus lebih awal. 

Selain Biden, Wall Street, dan minyak mentah, hari ini tidak banyak yang bisa ditunggu pelaku pasar dari sisi pasar keuangan global, kecuali mencermati peningkatan angka penyebaran virus corona di seluruh dunia yang pagi ini sudah mencapai angka 95.120 kasus dengan 3.254 angka kematian di seluruh dunia. Angka itu mengacu pada data Johns Hopkins CSSE.

Belum lagi bahwa negara-negara Eropa juga baru dihebohkan dengan masuknya virus tersebut ke negara mereka. Tercatat sekurangnya ada tiga negara yaitu Hungaria, Polandia, dan Slovenia yang kemarin baru masuk daftar negara yang terkontaminasi virus penyakit pernafasan tersebut. (irv)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular