
Kejutan dari The Fed jadi Tenaga Baru Bagi IHSG ke Zona Hijau
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
04 March 2020 09:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini setelah kemarin ditutup naik signifikan.
Pada Rabu (4/3/2020) IHSG dibuka menguat 0,1% ke level 5.524,09. Sementara bursa saham utama kawasan Asia bergerak mix pada perdagangan pagi hari ini. Indeks Nikkei225 (Jepang) naik 0,63% dan Kospi (Korea Selatan) menguat 1,91%.
Berbeda nasib dengan kedua indeks di atas, indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,2% dan Shanghai Composite (China) justru menguat 0,19%. Indeks Straits Times (Singapura) juga melemah 0,35%.
Bursa saham kawasan benua kuning bergerak variatif pada perdagangan hari ini setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed secara tiba-tiba mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan lebih dari 25 basis poin (bps) tadi malam.
Namun pelonggaran kebijakan moneter tersebut justru direspons antiklimaks oleh pasar. Tiga indeks utama Wall Street justru anjlok dalam setelah sebelumnya ditutup menguat signifikan.
Pagi tadi pada penutupan pasar, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpangkas nyaris 3%. Indeks S&P 500 turun 2,8% dan Nasdaq Composite anjlok 3%.
The Fed tadi malam menetapkan suku bunga acuan dipangkas sebesar 50 bps ke 1%-1,25%. Sebenarnya pemangkasan suku bunga ini sudah diantisipasi oleh para pelaku pasar. Hal tersebut tercermin dari piranti FedWatch milik CME Group yang menunjukkan probabilitas The Fed akan memangkas suku bunga 50 bps sebesar 100%.
Tak ada angin tak ada hujan tadi malam The Fed tiba-tiba kembali melonggarkan kebijakan moneternya. Sebenarnya bukan substansi kebijakannya yang mengejutkan, tetapi waktunya. Pasalnya The Fed dijadwalkan baru akan mengumumkan kebijakan moneternya nanti pada pertengahan bulan pada 18 Maret 2020.
Secara historis, The Fed biasanya tak agresif dalam memangkas suku bunga. Umumnya The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 bps saja. Terakhir The Fed memangkas suku bunga lebih dari 25 bps adalah saat krisis ekonomi akibat subprime mortgage 2008.
Penyebab pemangkasan Federal Fund Rates ini tak lain dan tak bukan adalah untuk meredam dampak yang ditimbulkan oleh wabah virus corona yang sudah dua bulan ini menginfeksi dunia.
"Fundamental ekonomi AS tetap kuat. Namun virus corona menciptakan risiko bagi aktivitas ekonomi. Adanya risiko ini disertai dengan tujuan untuk menciptakan lapangan kerja yang maksimal serta menjaga stabilitas harga, Federal Open Market Committee memutuskan untuk menurunkan Federal Fund Rates sebesar 0,5 poin persentase menjadi 1% - 1,2%" sebut keterangan tertulis The Fed.
Pada Rabu (4/3/2020) IHSG dibuka menguat 0,1% ke level 5.524,09. Sementara bursa saham utama kawasan Asia bergerak mix pada perdagangan pagi hari ini. Indeks Nikkei225 (Jepang) naik 0,63% dan Kospi (Korea Selatan) menguat 1,91%.
Berbeda nasib dengan kedua indeks di atas, indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,2% dan Shanghai Composite (China) justru menguat 0,19%. Indeks Straits Times (Singapura) juga melemah 0,35%.
Bursa saham kawasan benua kuning bergerak variatif pada perdagangan hari ini setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed secara tiba-tiba mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan lebih dari 25 basis poin (bps) tadi malam.
Pagi tadi pada penutupan pasar, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpangkas nyaris 3%. Indeks S&P 500 turun 2,8% dan Nasdaq Composite anjlok 3%.
The Fed tadi malam menetapkan suku bunga acuan dipangkas sebesar 50 bps ke 1%-1,25%. Sebenarnya pemangkasan suku bunga ini sudah diantisipasi oleh para pelaku pasar. Hal tersebut tercermin dari piranti FedWatch milik CME Group yang menunjukkan probabilitas The Fed akan memangkas suku bunga 50 bps sebesar 100%.
Tak ada angin tak ada hujan tadi malam The Fed tiba-tiba kembali melonggarkan kebijakan moneternya. Sebenarnya bukan substansi kebijakannya yang mengejutkan, tetapi waktunya. Pasalnya The Fed dijadwalkan baru akan mengumumkan kebijakan moneternya nanti pada pertengahan bulan pada 18 Maret 2020.
Secara historis, The Fed biasanya tak agresif dalam memangkas suku bunga. Umumnya The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 bps saja. Terakhir The Fed memangkas suku bunga lebih dari 25 bps adalah saat krisis ekonomi akibat subprime mortgage 2008.
Penyebab pemangkasan Federal Fund Rates ini tak lain dan tak bukan adalah untuk meredam dampak yang ditimbulkan oleh wabah virus corona yang sudah dua bulan ini menginfeksi dunia.
"Fundamental ekonomi AS tetap kuat. Namun virus corona menciptakan risiko bagi aktivitas ekonomi. Adanya risiko ini disertai dengan tujuan untuk menciptakan lapangan kerja yang maksimal serta menjaga stabilitas harga, Federal Open Market Committee memutuskan untuk menurunkan Federal Fund Rates sebesar 0,5 poin persentase menjadi 1% - 1,2%" sebut keterangan tertulis The Fed.
Next Page
Virus Corona Bikin The Fed Pangkas Suku Bunga, Bursa Saham Asia Variatif, IHSG Pilih Menguat
Pages
Most Popular