IHSG Turun 0,4% Hari Ini Jelang Pidato Ketua The Fed Jerome Powell

mkh, CNBC Indonesia
22 August 2025 16:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin dalam pada akhir penutupan perdagangan hari ini, Jumat (22/8/2025).

Indeks ditutup turun 0,4% atau 31,87 poin ke level 7.858,85. Sebanyak 380 saham naik, 288 turun, dan 288 tidak bergerak.

Nilai transaksi mencapai Rp 15,96 triliun. Sebanyak 40,67 miliar saham berpindah tangan dalam 1,88 juta kali transaksi. 

Mengutip Refinitiv, konsumer non-primer menjadi sektor dengan penguatan terbesar, yakni 1,72%. Lalu diikuti oleh utilitas 1,16% dan industri 0,95%.

Adapun perhatian pasar hari ini tertuju ke Jackson Hole Economic Symposium, terutama pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dinilai bisa menjadi penentu arah kebijakan moneter Amerika Serikat ke depan.

Setiap kata Powell dinantikan investor, karena dapat memberikan petunjuk mengenai kecepatan dan kedalaman siklus pemangkasan suku bunga yang akan ditempuh bank sentral AS.

Menjelang pidato tersebut, pasar menilai peluang The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan depan mencapai sekitar 85%. Dengan bobotnya yang besar, arah kebijakan Powell di Jackson Hole diperkirakan menjadi katalis utama yang menggerakkan pasar keuangan global sepanjang pekan ini, termasuk pasar Indonesia.

Goldman Sachs menilai Powell kemungkinan tidak akan memberi sinyal eksplisit, namun arah pidatonya diperkirakan memperjelas kecenderungan ke arah pemangkasan. Sejak 2018, pidato Powell di Jackson Hole kerap menjadi titik balik kebijakan penting The Fed.

Powell juga diperkirakan membahas kondisi pasar tenaga kerja yang mulai melemah. Namun, sejumlah pejabat FOMC menilai pasar masih cukup "solid". Notulen rapat Juli menunjukkan kekhawatiran inflasi lebih dominan dibanding risiko pelemahan tenaga kerja.

Presiden regional The Fed Beth Hammack dari Cleveland, Raphael Bostic dari Atlanta dan Schmid di Kansas City telah menyatakan skeptisisme tentang perlunya pemotongan September.

"Kami tidak berharap Powell secara tegas mengisyaratkan pemotongan September, tetapi pidato tersebut harus memperjelas kepada pasar bahwa dia kemungkinan akan mendukungnya," kata ekonom Goldman Sachs David Mericle dalam sebuah catatan.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking! IHSG Tiba-Tiba Ambruk 1%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular