
Jual Roti Tawar Rp 2,4 T, Laba Sari Roti Melonjak 74% di 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen roti merek Sari Roti milik Grup Salim, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan laba bersih sepanjang tahun lalu mencapai Rp 301,1 miliar, atau tumbuh 74% dari laba bersih tahun sebelumnya Rp 173 miliar.
Pertumbuhan laba bersih itu seiring dengan pendapatan perusahaan yang juga naik 20,6% menjadi Rp 3,34 triliun dari tahun sebelumnya Rp 2,77 triliun.
"Penjualan di Indonesia mencatatkan pertumbuhan 20,8%. Penjualan dari kanal traditional (general trade), tercatat sebesar Rp 791 miliar, melonjak 41% karena perluasan wilayah distribusi serta penambahan outlet penjualan," tulis manajemen ROTI, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (3/3/2020).
Berdasarkan laporan keuangan ROTI per Desember 2019, dari total penjualan Rp 3,34 triliun itu, penjualan terbesar tahun lalu disumbang oleh produk roti tawar manis sebesar Rp 2,44 triliun, naik dari sebelumnya Rp 2,09 triliun, sementara produk roti manis juga naik menjadi Rp 1,29 triliun, naik dari sebelumnya Rp 1,14 triliun.
Sisanya penjualan disumbang produk kue sebesar Rp 112,15 miliar, meski turun dari sebelumnya Rp 120,28 miliar. Sementara masih ada produk retur (pengembalian) yang turun menjadi Rp 509,58 miiar, dari sebelumnya Rp 589,61 miliar.
Manajemen ROTI menegaskan, kontribusi terbesar tetap dari kanal modern yang membukukan penjualan sebesar Rp 2,43 triliun atau naik 15% yang merupakan hasil dari kombinasi fokus pada produk unggulan serta kegiatan pemasaran dan promosi yang inovatif.
Berdasarkan wilayah, Barat dan Timur Indonesia masing-masing naik 31% dibandingkan dengan tahun sebelumnya seiring dengan ekspansi pabrik-pabrik baru perseroan.
Sementara di wilayah Tengah, tetap mencatatkan pertumbuhan 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain perseroan mempertahankan biaya produksi relatif stabil sehingga meraih laba bruto Rp 1,8 triliun atas setara dengan margín laba bruto 55,5%.
Mengacu data laporan keuangan, saham perusahaan dipegang 25,55% oleh PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), Bonlight Investment Ltd 20,79%, dan Demeter Indo Investment Pte Ltd 18,95%, investor publik 25,69%, sementara sisanya Pasco Shikishima Corporation 8,50%.
(tas/hps) Next Article Laba Sari Roti Naik 20% di Q1, Asing Lepas Saham Rp 207 M
