
Tak Tahan Lama, Dibuka Hijau IHSG Langsung ke Zona Merah Lagi
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
02 March 2020 09:20

Wabah corona yang menjangkiti China dalam dua bulan terakhir menyebabkan aktivitas produksi terganggu. Jelas hal ini akan mengganggu rantai pasok global mengingat China menyandang status sebagai pusat manufaktur global dan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Namun kontraksi yang dalam pada sektor manufaktur China tak membuat pasar saham Negeri Tirai Bambu anjlok pada perdagangan hari ini. Buktinya indeks Shang Hai Composite malah menguat 1,1%.
Masih terkait virus corona, dari dalam negeri ada 32 orang di DKI Jakarta yang berada dalam pengawasan dan 115 orang berada dalam pemantauan.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono menjelaskan pasien yang berstatus dalam pengawasan berarti mereka yang menunjukkan gejala-gejala menderita Covid-19 seperti demam, flu, sesak napas, dan punya riwayat perjalanan ke tempat yang sudah terinfeksi.
Semenatra untuk 115 orang yang berada dalam pemantauan, Anung menjelaskan status ini disematkan untuk orang-orang yang mengalami gejala-gejala umum dan punya riwayat perjalanan ke tempat-tempat yang sudah terinfeksi.
Walau sempat mencatatkan penguatan tipis di awal pembukaan perdagangan, IHSG langsung kembali terkoreksi. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG terkoreksi 0,64% ke level 5.417. Sentimen positif yang berasal dari rilis data PMI manufaktur RI bulan Februari 2020 versi Markit tak mampu mengangkat bursa saham tanah air menguat.
Padahal Markit mencatat, sektor manufaktur dalam negeri mengalami ekspansi tercermin dari angka PMI di 51,9 pada Februari 2020, naik dari bulan sebelumnya di angka 49,3. Angka di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi, sementara di bawah 50 artinya terkontraksi.
IHSG masih tertekan di zona pesakitan. Sejak awal tahun IHSG telah mencatatkan koreksi sebesar lebih dari 13%. Hari ini sentimen lain yang datang dari dalam negeri adalah rilis data inflasi pada pukul 11.00 WIB nanti.
Poling yang dihimpun CNBC Indonesia meramal laju inflasi Indonesia pada Februari diperkirakan melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Mulai adanya panen (meski belum panen raya) membuat harga bahan pangan turun.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi inflasi secara bulanan (month-on-month/MoM) sebesar 0,22%.Kemudian secara tahunan (year-on-year/YoY) diperkirakan terjadi inflasi 2,91%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Namun kontraksi yang dalam pada sektor manufaktur China tak membuat pasar saham Negeri Tirai Bambu anjlok pada perdagangan hari ini. Buktinya indeks Shang Hai Composite malah menguat 1,1%.
Masih terkait virus corona, dari dalam negeri ada 32 orang di DKI Jakarta yang berada dalam pengawasan dan 115 orang berada dalam pemantauan.
Semenatra untuk 115 orang yang berada dalam pemantauan, Anung menjelaskan status ini disematkan untuk orang-orang yang mengalami gejala-gejala umum dan punya riwayat perjalanan ke tempat-tempat yang sudah terinfeksi.
Walau sempat mencatatkan penguatan tipis di awal pembukaan perdagangan, IHSG langsung kembali terkoreksi. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG terkoreksi 0,64% ke level 5.417. Sentimen positif yang berasal dari rilis data PMI manufaktur RI bulan Februari 2020 versi Markit tak mampu mengangkat bursa saham tanah air menguat.
Padahal Markit mencatat, sektor manufaktur dalam negeri mengalami ekspansi tercermin dari angka PMI di 51,9 pada Februari 2020, naik dari bulan sebelumnya di angka 49,3. Angka di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi, sementara di bawah 50 artinya terkontraksi.
IHSG masih tertekan di zona pesakitan. Sejak awal tahun IHSG telah mencatatkan koreksi sebesar lebih dari 13%. Hari ini sentimen lain yang datang dari dalam negeri adalah rilis data inflasi pada pukul 11.00 WIB nanti.
Poling yang dihimpun CNBC Indonesia meramal laju inflasi Indonesia pada Februari diperkirakan melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Mulai adanya panen (meski belum panen raya) membuat harga bahan pangan turun.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi inflasi secara bulanan (month-on-month/MoM) sebesar 0,22%.Kemudian secara tahunan (year-on-year/YoY) diperkirakan terjadi inflasi 2,91%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular