Erick Thohir Sebut BRI Itu Bank Luar Biasa, Ini Buktinya!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
29 February 2020 14:50
Berkaitan dengan ini, Erick pun menyinggung beberapa BUMN terkait inovasi model bisnis dan strategi nilai.
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir berkali-kali mengungkapkan road map sinergi pengembangan perusahaan pelat merah. Ada lima poin berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kinerja BUMN, di antaranya yakni tanggung jawab bisnis dan publik, inovasi model bisnis, disrupsi, investasi, dan SDM.

Berkaitan dengan ini, Erick pun menyinggung beberapa BUMN terkait inovasi model bisnis dan strategi nilai yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Dengan inovasi yang dilakukan, Erick bahkan menyinggung performa bisnis Bank BRI dan harga sahamnya.

"Ada strategic value, seperti BRI yang tidak lain bisnisnya besar, tapi memang punya tugas berat untuk ritel," kata Erick dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020, di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

"Tidak mungkin KUR [kredit usaha rakyat] ke Bank Mandiri dan BNI, footprint gak kuat tapi BRI jangkauan luar biasa," kata Erick.

"Apalagi kemarin sudah rapat dengan BRI saya pastikan Juni ini ada sinergi antara BRI, PT Pegadaian, dan PNM [PT Permodalan Nasional Madani] ada target market jelas, ini kalau terjadi BRI akan jadi bank luar biasa, cepet-cepet beli sahamnya," lanjut Erick.

Mengacu data laporan keuangan, dari perolehan laba bersih sepanjang tahun lalu, BBRI memang masih memimpin puncak klasemen dengan perolehan laba Rp 34,41 triliun, naik 6,15% dari tahun sebelumnya.

Sementara, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tercatat membukukan perolehan laba bersih Rp 27,5 triliun, naik 9,9% dari tahun sebelumnya Rp 25,02 triliun dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membukukan laba bersih Rp 15,38 triliun, naik 2,5%.

Adapun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), mencatat laba mencapai Rp 209 miliar atau turun lebih dari 92% dari sebelumnya Rp 2,81 triliun.

Kata Erick BRI Itu Bank Luar Biasa, Ini Buktinya!Foto: Direktur Utama BRI Sunarso (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
BRI sendiri akan masuk ke segmen yang tak tersentuh oleh perbankan alias unbanked. Direktur Utama Bank BRI, Sunarso menyebut jika Bank BRI memiliki peluang yang besar untuk masuk ke segmen ini. Hal ini sesuai dengan keinginan BRI untuk menyasar kalangan bawah.

"Kita mending turun lebih ke bawah lagi, go smaller, faster, shorter, dan mudah-mudahan go cheaper. Kita memang ingin melayani rakyat sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin," ujarnya dalam CNBC Indonesia Economic Outlook, di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (26/2).

Menurutnya, jika ingin bersaing untuk level dengan ceruk yang besar, sudah menjadi hal yang lumrah. Apalagi penyaluran kredit untuk skala besar menurutnya tidaklah mudah.

"Menyalurkan kredit 1 tahun Rp 100 triliun, kalau disalurkan ke korporasi yang layak susah. Mau tumbuh Rp 200 triliun hanya menyerap target pertumbuhan dua tahun. Peluang besar adalah unbanked society," tegasnya.

"BRI kalau mau main di atas, sudah banyak bagian di atas, ngapain bertanding yang kita tidak kuasai, kalau perlu kita tarik lawan ke cabang tersebut," imbuhnya.
Bank BRI menjadi bank yang bisa masuk ke kalangan bawah. Apalagi, Bank BRI sudah memiliki cukup modal untuk bisa menyasar kalangan tersebut. Terbukti Bank BRI tetap fokus pada segmen Mikro Kecil Menengah (MKM) dengan Share 78,9% sedangkan share Non-MKM mencapai 21,1%.

Tak hanya itu, fakta juga menjabarkan jika 6 dari 100 Rukun Tetangga (RT) di seluruh Indonesia mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BRI. Nilai plafon untuk KUR tersebut juga tak main-main, mencapai Rp 100 triliun.

Sementara itu, Bank BRI memiliki lebih dari 9.600 unit kerja yang tersebar di seluruh Indonesia. Bank BRI juga dibantu oleh 467 kantor cabang, 611 Kantor Cabang Pembantu, 952 kantor kas dan 5.382 BRI Unit.

Jumlah itu belum termasuk 2.049 teras BRI, 422.160 Agen BRILink, Mesin EDC yang tersebar di seluruh Indonesia serta Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Belum lagi Jaringan E-Channel, serta Mesin CRM yang memudahkan nasabah BRI untuk melakukan transaksi perbankan.

Sementara itu, saham BBRI rebound pada perdagangan Jumat (28/2/2020), yang berperan membuat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin menipis.

Pada penutupan perdagangan, harga saham BBRI naik 1,45% ke level Rp 4.190 per saham, setelah dua hari berturut-turut jatuh. Saham dari emiten yang dipimpin Sunarso sebagai Direktur Utama ini mulai rebound pada jam terakhir perdagangan.

Sejak pagi pukul 15.00 WIB, saham BBRI selalu di zona merah, bahkan sempat menyentuh level Rp 3.910. Aksi jual investor asing di saham BBRI menipis hingga Rp 29,85 miliar di pasar reguler. Padahal dalam sepekan terakhir nilai bersih jual asing mencapai Rp 1,41 triliun.

(tas/tas) Next Article BRI Siap Suntik Modal Anak Usaha, Akuisisi Nanti Dulu..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular