BI: Pelemahan Rupiah Masih Rendah Dibanding Negara Lain

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
28 February 2020 14:04
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan pelemahan rupiah yang terjadi dalam dua hari ini masih cukup terjaga.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan pelemahan rupiah yang terjadi masih cukup terjaga. Ketimbang dengan negara-negara lain.

Rupiah terhadap dolar pada Jumat (28/2/2020) dibanderol Rp 14.200/US$. Dalam kurun waktu 48 jam, nilai tukar rupiah melemah kurang lebih Rp 300. Sebelumnya, rupiah dibuka pada Kamis (27/2/2020) di level Rp 13.900.

"Pengaruh terhadap nilai tukar alami pelemahan secara year to date mencapai 1,08% sampai 27 Februari 2020 diperdagangkan sekitar Rp 14.000/US$. Bandingkan dengan negara lain, pelemahan rupiah relatif rendah dibandingkan dengan mata uang lain," ungkap Perry Warjiyo di Gedung BI, Jumat (28/2/2020).

Ia mencontohkan, misalnya Won (Korea) di mana sejak Januari 2020 sampai saat ini sudah mengalami pelemahan 5,07%. Kemudian, Baht (Thailand) yang sudah terkoreksi 6,42%.



"Dolar Singapura melemah 3,76%, sementara Ringgit Malaysia melemah 2,91%. Virus Corona memang sekarang berdampak pada perilaku investor global terhadap kepemilikan investasi mereka di berbagai negara," ungkapnya.

"Mereka saat ini cenderung jual dulu, nanti kemudian masuk lagi setelah kondisi membaik dan terus kita pantau," tegas Perry.

Lebih jauh Perry mengatakan, pengaruh virus corona alias COVID-19 masih relatif lebih rendah dibandingkan pengaruh yang terjadi di negara lain di kawasan Asia.


[Gambas:Video CNBC]




(dru) Next Article Gubernur BI: Rupiah Masih Undervalue, Ada Potensi Menguat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular