
Aduh, BI Ungkap Modal Asing Kabur Hingga Rp 30,8 T Sebulan
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
28 February 2020 13:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memandang pasar keuangan global tengah mengalami 'radang'.
Pasar keuangan Indonesia ambruk seiring dengan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap wabah virus corona yang semakin menjadi-jadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh hingga 4%, mengikuti pelemahan yang terjadi di seluruh bursa saham benua kuning. Bahkan, nilai tukar rupiah pun mengalami pelemahan yang cukup dalam.
Rupiah terhadap dolar pada Jumat (28/2/2020) dibanderol Rp 14.200/US$. Dalam kurun waktu 48 jam, nilai tukar rupiah melemah kurang lebih Rp 300. Sebelumnya, rupiah dibuka pada Kamis (27/2/2020) di level Rp 13.900.
"Saya update bahwa pasar keuangan global memang sedang mengalami radang karena memang investor global dari seluruh negara tidak hanya Indonesia, memang mengira dampak dari korona memang menyebar tidak hanya di Asia, tapi sampai AS dan Eropa," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jumat (28/2/2020).
Dalam kondisi ini, Perry mengatakan investor global kecenderungannya melepas investasi portofolionya di Korea, Thailand. Malaysia, Singapura, dan dari Indonesia.
"Untuk Indonesia memang terpengaruh terhadap nilai tukar rupiah dan harga saham," katanya.
Ia juga mengungkapkan aliran modal asing selama bulan ini sudah keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) hingga Rp 26,2 triliun sampai 27 Februari 2020. Kemudian, di pasar saham sudah mencapai Rp 4,1 triliun.
"Jika dilihat year to date dari Januari yang sempat ada inflow dan akhir Januari tapi karena pengaruh Corona terjadi outflow."
"Year to date sendiri untuk SBN terjadi net outflow Rp 11 triliun, sementara untuk saham Rp 1,6 triliun sisanya outflow obligasi korporasi sehingga total Rp 16 triliun. Karena investor global melepas kepemilikan investasi portofolionya di banyak negara," katanya.
(dru) Next Article Bos BI: Pasar Keuangan Lagi 'Radang', Investor Tarik Dana
Pasar keuangan Indonesia ambruk seiring dengan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap wabah virus corona yang semakin menjadi-jadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh hingga 4%, mengikuti pelemahan yang terjadi di seluruh bursa saham benua kuning. Bahkan, nilai tukar rupiah pun mengalami pelemahan yang cukup dalam.
"Saya update bahwa pasar keuangan global memang sedang mengalami radang karena memang investor global dari seluruh negara tidak hanya Indonesia, memang mengira dampak dari korona memang menyebar tidak hanya di Asia, tapi sampai AS dan Eropa," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jumat (28/2/2020).
Dalam kondisi ini, Perry mengatakan investor global kecenderungannya melepas investasi portofolionya di Korea, Thailand. Malaysia, Singapura, dan dari Indonesia.
"Untuk Indonesia memang terpengaruh terhadap nilai tukar rupiah dan harga saham," katanya.
Ia juga mengungkapkan aliran modal asing selama bulan ini sudah keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) hingga Rp 26,2 triliun sampai 27 Februari 2020. Kemudian, di pasar saham sudah mencapai Rp 4,1 triliun.
"Jika dilihat year to date dari Januari yang sempat ada inflow dan akhir Januari tapi karena pengaruh Corona terjadi outflow."
"Year to date sendiri untuk SBN terjadi net outflow Rp 11 triliun, sementara untuk saham Rp 1,6 triliun sisanya outflow obligasi korporasi sehingga total Rp 16 triliun. Karena investor global melepas kepemilikan investasi portofolionya di banyak negara," katanya.
(dru) Next Article Bos BI: Pasar Keuangan Lagi 'Radang', Investor Tarik Dana
Most Popular