Gubernur BI: Rupiah Masih Undervalue, Ada Potensi Menguat!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
02 June 2021 12:59
Perry Warjiyo di Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Bulanan  (Youtube Bank Indonesia)
Foto: Perry Warjiyo di Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Bulanan (Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah masih bergerak di bawah garis fundamentalnya. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat masih ada potensi penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Apakah rupiah masih undervalue secara fundamental? Iya. Karena inflasi rendah, defisit transaksi berjalan rendah dan ekonomi membaik," kata Perry dalam rapat kerja dengan komisi XI, DPR RI, Rabu (2/6/2021)

Tekanan yang dialami rupiah belakangan waktu dipengaruhi oleh ketidakpastian global, khususnya kenaikan yield US treasury sejak awal tahun akibat akselerasi pertumbuhan ekonomi di AS. Kondisi perekonomian dalam negeri yang terus membaik akan mendorong penguatan nilai tukar.

"Ada potensi nilai tukar rupiah menguat," terangnya.

BI memperkirakan rupiah tahun ini berada di level 14.200 - 14.600 per dolar AS dan tahun depan diproyeksi menguat ke level 14.100-14.500 per dolar AS.

"Ini tarik-tarikan dua faktor positif dan negatif memperkirakan nilai tukar rupiah 2022 kisarannya 14.100 - 14.500. Masih menguat dari 2021," jelas Perry.

Sementara itu pertumbuhan ekonomi diproyeksikan tahun ini 4,1-5,1% dan tahun depan di level 5-5,5%. Inflasi masih terkendali dengan 2-4% pada tahun ini dan tahun depan.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bantu Jokowi, Bank Indonesia sudah Beli SBN Rp 143 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular