
Virus Jiwasraya: Modal Minus Rp 29 T & Kewajiban Maha Dahsyat
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
28 February 2020 08:37

Dari berita yang pernah ditulis, skema bail in yang akan dilakukan rencananya lewat suntikan modal negara (Penyertaan Modal Negara/PMN) dengan nilai maksimal Rp 15 triliun. Namun PMN ini sepertinya baru akan dilakukan 2021 karena belum dianggarkan pada tahun ini. Menunggu proses PMN keluar, Jiwasraya hingga akhir tahun akan melakukan negosiasi pembayaran polis khususnya untuk nasabah produk saving plan.
Ini yang menarik. Skema penyelamatan Jiwasraya akan dimulai dengan pembentukan holding BUMN asuransi.
Bahana akan ditugaskan menjadi holding atau induk BUMN asuransi, di bawahnya ada Askrindo, Jamkrindo, Jasa Raharja, Jasindo, dan Nusantara Life. Siapa Nusantara Life? Lalu ke mana Jiwasraya?
Ternyata Nusantara Life ini adalah jelmaan Jiwasraya. Mungkin merek diubah agar kepercayaan masyarakat kepada asuransi ini bisa tumbuh lagi.
Sebagai ilustrasi, di akhir Maret ini Jiwasraya mulai membayar utang klaim nasabah tradisional yang nilainya Rp 409 miliar. Duit tersebut awalnya akan didapat dari penjualan aset, yaitu Cilandak Town Square Rp 2,7 triliun.
Bahana yang akan menjadi holding asuransi, akan membeli aset properti tersebut. Uangnya dari mana? Uang tersebut akan didapat dari dividen anggota holding asuransi yang tidak dibayarkan ke negara. Rencananya memang dalam 4 tahun, holding asuransi dan perusahaan di bawahnya tidak akan menyetor dividen untuk penguatan modal.
Suntikan modal ke Jiwasraya tidak akan diberikan langsung. Namun pemerintah lewat Kementerian Keuangan, akan memberikan suntikan modal kepada Bahana, dan Bahana akan meneruskan ke Nusantara Life sebagai jelmaan Jiwasraya.
Jadi nanti kantor-kantor Jiwasraya akan berubah menjadi kantor Nusantara LIfe, dan portofolio Jiwasraya akan pindah ke Nusantara Life. Suntikan yang diberikan Bahana ke Nusantara Life akan disesuaikan nilainya berdasarkan equity gap hasil pengalihan portofolio berupa cash atau non cash dari Jiwasraya.
Bahana akan meneruskan suntikan modal pemerintah ke Nusantara Life dan menerbitkan surat utang ke Nusantara Life. Surat utang ini beripa penyertaan non tunai yang akan diamortisasi berdasarkan penerimaan dividen dari BUMN asurasnsi di bawah holding. (wed/wed)
Ini yang menarik. Skema penyelamatan Jiwasraya akan dimulai dengan pembentukan holding BUMN asuransi.
Bahana akan ditugaskan menjadi holding atau induk BUMN asuransi, di bawahnya ada Askrindo, Jamkrindo, Jasa Raharja, Jasindo, dan Nusantara Life. Siapa Nusantara Life? Lalu ke mana Jiwasraya?
Sebagai ilustrasi, di akhir Maret ini Jiwasraya mulai membayar utang klaim nasabah tradisional yang nilainya Rp 409 miliar. Duit tersebut awalnya akan didapat dari penjualan aset, yaitu Cilandak Town Square Rp 2,7 triliun.
Bahana yang akan menjadi holding asuransi, akan membeli aset properti tersebut. Uangnya dari mana? Uang tersebut akan didapat dari dividen anggota holding asuransi yang tidak dibayarkan ke negara. Rencananya memang dalam 4 tahun, holding asuransi dan perusahaan di bawahnya tidak akan menyetor dividen untuk penguatan modal.
Suntikan modal ke Jiwasraya tidak akan diberikan langsung. Namun pemerintah lewat Kementerian Keuangan, akan memberikan suntikan modal kepada Bahana, dan Bahana akan meneruskan ke Nusantara Life sebagai jelmaan Jiwasraya.
Jadi nanti kantor-kantor Jiwasraya akan berubah menjadi kantor Nusantara LIfe, dan portofolio Jiwasraya akan pindah ke Nusantara Life. Suntikan yang diberikan Bahana ke Nusantara Life akan disesuaikan nilainya berdasarkan equity gap hasil pengalihan portofolio berupa cash atau non cash dari Jiwasraya.
Bahana akan meneruskan suntikan modal pemerintah ke Nusantara Life dan menerbitkan surat utang ke Nusantara Life. Surat utang ini beripa penyertaan non tunai yang akan diamortisasi berdasarkan penerimaan dividen dari BUMN asurasnsi di bawah holding. (wed/wed)
Pages
Most Popular