Dow Jones Futures Drop 300 Poin, Bikin IHSG Ambles 2,63%
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 February 2020 12:46

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami aksi jual pada perdagangan sesi I Kamis (27/2/2020), hingga menyentuh level terlemah sejak Maret 2017.
IHSG sebenarnya tidak terlalu buruk di awal pembukaan perdagangan, pelemahannya Cuma 0,15%. Tetapi sentimen pelaku pasar sontak langsung memburuk setelah adanya kabar terbaru virus corona di Amerika Serikat, akibatnya indeks Dow Jones Futures langsung anjlok lebih dari 300 poin.
Anjloknya Dow Jones Futures mengindikasikan memburuknya sentimen pelaku pasar, dan aksi jual di bursa AS akan berlanjut hari ini.
Memburuknya sentimen pelaku pasar tersebut berimbas ke pasar Asia hari ini, dan aksi jual kembali "menggila" di IHSG. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada di level 5.539,381 atau jeblok 2,63%. Level tersebut menjadi yang terendah sejak 27 Maret 2017.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 2,46 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar 474,47 miliar.
Sektor finansial memimpin kemerosotan sektor-sektor lainnya. Sektor dengan kapitalisasi pasar terbesar di IHSG ini anjlok 3,99%.
Sepanjang pekan ini, IHSG sudah anjlok 5,95%, sementara sejak awal tahun amblas 12,71%. Penyebaran wabah virus corona menjadi penyebab buruknya kinerja bursa saham, tidak hanya IHSG tetapi secara global.
Lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 terjadi di Korea Selatan, Italia dan Iran. Berdasarkan data dari satelit pemetaan ArcGis dari John Hopkins CSSE, jumlah kasus Covid-19 di Korsel kini mencapai 1.595 orang, dengan 12 orang meninggal dunia. Korsel kini menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak kedua setelah China yang menjadi pusat wabah tersebut.
Korban meninggal di Italia juga sebanyak 12 orang, dengan 453 orang yang terjangkit, sementara Iran melaporkan 19 orang meninggal dan menjangkiti 139 orang.
Di China yang merupakan pusat wabah corona, jumlah korban meninggal lebih dari sebanyak 2.700 orang, dan telah menjangkiti lebih dari 78.000 orang. Sementara Secara global virus corona telah menewaskan 2.799 orang, dan menjangkiti lebih dari 82.000 orang.
Sejauh ini belum ada kasus virus corona di Indonesia, tetapi kabar buruknya negara-negara mitra dagang utama RI, yakni China, Jepang, Singapura, dan Korsel yang terkena wabah tersebut diprediksi mengalami pelambatan ekonomi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam acara Economic Outlook 2020 CNBC Indonesia menyatakan jika perekonomian China melambat 1%, maka pertumbuhan ekonomi RI bisa terpangkas 0,3-0,6%.
Itu baru China saja, negara-negara mitra dagang utama RI juga diprediksi mengalami pelambatan bahkan terancam mengalami resesi. Ekonomi RI tentunya semakin tertekan, akibatnya IHSG terus mengalami aksi jual.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Joss! IHSG Lawan Gravitasi, Dekati Lagi Level 6.000
IHSG sebenarnya tidak terlalu buruk di awal pembukaan perdagangan, pelemahannya Cuma 0,15%. Tetapi sentimen pelaku pasar sontak langsung memburuk setelah adanya kabar terbaru virus corona di Amerika Serikat, akibatnya indeks Dow Jones Futures langsung anjlok lebih dari 300 poin.
Anjloknya Dow Jones Futures mengindikasikan memburuknya sentimen pelaku pasar, dan aksi jual di bursa AS akan berlanjut hari ini.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 2,46 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar 474,47 miliar.
Sektor finansial memimpin kemerosotan sektor-sektor lainnya. Sektor dengan kapitalisasi pasar terbesar di IHSG ini anjlok 3,99%.
Sepanjang pekan ini, IHSG sudah anjlok 5,95%, sementara sejak awal tahun amblas 12,71%. Penyebaran wabah virus corona menjadi penyebab buruknya kinerja bursa saham, tidak hanya IHSG tetapi secara global.
Lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 terjadi di Korea Selatan, Italia dan Iran. Berdasarkan data dari satelit pemetaan ArcGis dari John Hopkins CSSE, jumlah kasus Covid-19 di Korsel kini mencapai 1.595 orang, dengan 12 orang meninggal dunia. Korsel kini menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak kedua setelah China yang menjadi pusat wabah tersebut.
Korban meninggal di Italia juga sebanyak 12 orang, dengan 453 orang yang terjangkit, sementara Iran melaporkan 19 orang meninggal dan menjangkiti 139 orang.
Di China yang merupakan pusat wabah corona, jumlah korban meninggal lebih dari sebanyak 2.700 orang, dan telah menjangkiti lebih dari 78.000 orang. Sementara Secara global virus corona telah menewaskan 2.799 orang, dan menjangkiti lebih dari 82.000 orang.
Sejauh ini belum ada kasus virus corona di Indonesia, tetapi kabar buruknya negara-negara mitra dagang utama RI, yakni China, Jepang, Singapura, dan Korsel yang terkena wabah tersebut diprediksi mengalami pelambatan ekonomi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam acara Economic Outlook 2020 CNBC Indonesia menyatakan jika perekonomian China melambat 1%, maka pertumbuhan ekonomi RI bisa terpangkas 0,3-0,6%.
Itu baru China saja, negara-negara mitra dagang utama RI juga diprediksi mengalami pelambatan bahkan terancam mengalami resesi. Ekonomi RI tentunya semakin tertekan, akibatnya IHSG terus mengalami aksi jual.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Joss! IHSG Lawan Gravitasi, Dekati Lagi Level 6.000
Most Popular