
Internasional
Gegara Corona, Penjualan Mobil China Anjlok 92%
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 February 2020 17:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) melaporkan penjualan ritel mobil penumpang di China anjlok 92% dalam basis tahunan di 16 hari pertama bulan Februari 2020. Penurunan penjualan juga terjadi bertepatan dengan merebaknya wabah virus corona, yang juga telah membuat gangguan pada bisnis di seluruh negeri.
"Penjualan kendaraan penumpang di China hanya 4.909 unit dalam 16 hari pertama, turun dari 59.930 kendaraan pada periode yang sama tahun sebelumnya," tulis data dari CPCA. Angka yang kontras itu menjelaskan betapa besarnya dampak wabah corona terhadap pasar mobil terbesar di dunia itu.
"Sangat sedikit dealer yang dibuka pada minggu-minggu pertama bulan Februari dan mereka memiliki sangat sedikit pelanggan," tulis organisasi itu lagi sebagaimana dilaporkan CNBC International.
Per hari ini, Jumat (21/2/2020), jumlah korban terjangkit corona di China telah mencapai 75.467 kasus. Sementara secara global mencapai 76.727 kasus dengan total kematian sebanyak 2.247 korban.
Sebagian besar kasus di China terjadi di kota Wuhan, ibu kota provinsi Hubei dan juga pusat munculnya wabah mematikan itu. Kota Wuhan sendiri masih dikarantina (locked down) hingga saat ini, sehingga menyebabkan banyak perusahaan di wilayah itu dan di beberapa kota lain yang juga dikarantina, belum beroperasi secara normal.
Namun demikian, banyak pakar memprediksi wabah itu akan hilang pada bulan April saat kondisi udara lebih hangat. Sayangnya, jika benar wabah itu akan hilang di April, pasar mobil China sudah diprediksi akan mengalami penurunan penjualan lebih dari 10% pada semester pertama tahun ini.
Sementara untuk sepanjang tahun diperkirakan akan mencatatkan penurunan 5%, kata Asosiasi Produsen Otomotif China (CAAM) kepada Reuters pekan lalu.
Namun demikian, kementerian perdagangan China telah siap untuk meluncurkan langkah-langkah untuk menstabilkan pasarnya yang telah mencatatkan penjualan 25 juta kendaraan tahun lalu itu.
(sef/sef) Next Article Corona Mulai Serang Ekonomi, China Pangkas Suku Bunga
"Penjualan kendaraan penumpang di China hanya 4.909 unit dalam 16 hari pertama, turun dari 59.930 kendaraan pada periode yang sama tahun sebelumnya," tulis data dari CPCA. Angka yang kontras itu menjelaskan betapa besarnya dampak wabah corona terhadap pasar mobil terbesar di dunia itu.
"Sangat sedikit dealer yang dibuka pada minggu-minggu pertama bulan Februari dan mereka memiliki sangat sedikit pelanggan," tulis organisasi itu lagi sebagaimana dilaporkan CNBC International.
Sebagian besar kasus di China terjadi di kota Wuhan, ibu kota provinsi Hubei dan juga pusat munculnya wabah mematikan itu. Kota Wuhan sendiri masih dikarantina (locked down) hingga saat ini, sehingga menyebabkan banyak perusahaan di wilayah itu dan di beberapa kota lain yang juga dikarantina, belum beroperasi secara normal.
Namun demikian, banyak pakar memprediksi wabah itu akan hilang pada bulan April saat kondisi udara lebih hangat. Sayangnya, jika benar wabah itu akan hilang di April, pasar mobil China sudah diprediksi akan mengalami penurunan penjualan lebih dari 10% pada semester pertama tahun ini.
Sementara untuk sepanjang tahun diperkirakan akan mencatatkan penurunan 5%, kata Asosiasi Produsen Otomotif China (CAAM) kepada Reuters pekan lalu.
Namun demikian, kementerian perdagangan China telah siap untuk meluncurkan langkah-langkah untuk menstabilkan pasarnya yang telah mencatatkan penjualan 25 juta kendaraan tahun lalu itu.
(sef/sef) Next Article Corona Mulai Serang Ekonomi, China Pangkas Suku Bunga
Most Popular