
Laba Bersih PTPP di 2019 Diproyeksi Ambles 38% Jadi Rp 1,2 T
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
18 February 2020 14:55

Jakarta, CNBC Indonesia- Emiten konstruksi PT PP Tbk (PTPP) memproyeksi penurunan kinerja dari sisi kontrak baru hingga laba. Kontrak baru yang diperoleh PTPP ambles 22,87% menjadi Rp 33,54 triliun, dari kontrak baru 2018 senilai Rp 43,49 triliun.
Hal tersebut terungkap dalam Presentasi direksi PTPP dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (17/2/2020).
Dalam presentasi terungkap perolehan kontrak baru ini bisa dibilang terendah sejak 2017, dengan jumlah Rp 44 triliun. Turunnya kontrak baru juga berimbas pada penurunan penjualan menjadi Rp 24,67 triliun, dari 2018 senilai Rp 25,11 triliun.
Akan tetapi, penurunan terdalam dari emiten yang dipimpin oleh Lukman Hidayat sebagai Direktur Utama ini terlihat pada laba bersih perusahaan yang ambles 38,33% di 2019 menjadi Rp 1,2 triliun, dibandingkan 2018 senilai Rp 1,95 triliun. Penurunan Laba PTPP juga mencapai titik terendah sejak 2016, yang saat itu hanya Rp 1,148 triliun.
Penurunan laba ini juga dibarengi dengan penurunan Ebitda menjadi Rp 3,35 triliun atau turun hampir 18% dari posisi 2018 senilai Rp 4 triliun. Dari data PTPP, Ebitda 2019 juga terendah sejak 2017 dimana saat itu tercatat Rp 3,38 triliun.
Saat ini PTPP tengah mengerjakan 8 proyek berjalan yakni Refinery Development Master Plant (RDMP) di Balikpapan (Kalimantan Timur). Kemudian Bandara Kulon Progo (Yogyakarta), Jalan tol Pandaan Malang (Jawa Timur), Jalan Tol Indrapura Kisaran (Sumatera Utara), Jasa Pemborongan pekerjaan pembangunan jalan tol Manado Bitung (Sulawesi Utara), pekerjaan pembangunan Makassar New Port Tahap 1B dan Tahap 1C (Sulawesi Selatan), Patimban Port Development Project terminal Construction (Jawa Barat), PLTA Peusangan (Aceh).
Hal tersebut terungkap dalam Presentasi direksi PTPP dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (17/2/2020).
Dalam presentasi terungkap perolehan kontrak baru ini bisa dibilang terendah sejak 2017, dengan jumlah Rp 44 triliun. Turunnya kontrak baru juga berimbas pada penurunan penjualan menjadi Rp 24,67 triliun, dari 2018 senilai Rp 25,11 triliun.
Akan tetapi, penurunan terdalam dari emiten yang dipimpin oleh Lukman Hidayat sebagai Direktur Utama ini terlihat pada laba bersih perusahaan yang ambles 38,33% di 2019 menjadi Rp 1,2 triliun, dibandingkan 2018 senilai Rp 1,95 triliun. Penurunan Laba PTPP juga mencapai titik terendah sejak 2016, yang saat itu hanya Rp 1,148 triliun.
Penurunan laba ini juga dibarengi dengan penurunan Ebitda menjadi Rp 3,35 triliun atau turun hampir 18% dari posisi 2018 senilai Rp 4 triliun. Dari data PTPP, Ebitda 2019 juga terendah sejak 2017 dimana saat itu tercatat Rp 3,38 triliun.
Saat ini PTPP tengah mengerjakan 8 proyek berjalan yakni Refinery Development Master Plant (RDMP) di Balikpapan (Kalimantan Timur). Kemudian Bandara Kulon Progo (Yogyakarta), Jalan tol Pandaan Malang (Jawa Timur), Jalan Tol Indrapura Kisaran (Sumatera Utara), Jasa Pemborongan pekerjaan pembangunan jalan tol Manado Bitung (Sulawesi Utara), pekerjaan pembangunan Makassar New Port Tahap 1B dan Tahap 1C (Sulawesi Selatan), Patimban Port Development Project terminal Construction (Jawa Barat), PLTA Peusangan (Aceh).
(dob/dob) Next Article Kinerja 2019 Menurun, Saham PTPP Ambles 5,32%
Most Popular