
Catat! PTPP Dapat Sentimen Super Positif dari SWF Awal 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) melejit, di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) babak belur pada perdagangan Selasa (29/12/20). Saham PTPP naik 3,65% menjadi Rp 1.845, sementara IHSG anjlok 0,94% ke level 6.036,17.
Pada hari ini, volume transaksi PTPP cukup ramai dengan 119 juta saham diperdagangkan. Tak main-main nilai transaksi saham PTPP pada hari ini mencapai Rp 217,89 miliar.
Tercatat investor asing pun ikut mengoleksi saham ini meskipun dengan volume cenderung kecil. Hal ini tercermin pada nilai beli bersih investor asing yang mencapai Rp 2,39 miliar.
Tren kenaikan ini juga terjadi pada sejumlah saham BUMN konstruksi lainnya, seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Namun, secara valuasi PTPP merupakan salah satu dari BUMN konstruksi yang menarik, yakni dengan price to book value (PBV) sebesar 1,05 kali pada harga ini.
Sedangkan untuk valuasi PER saat ini tidak relevan digunakan karena pada tahun ini pandemi corona menghantam sektor konstruksi dengan sangat parah sehingga pendapatan saham-saham BUMN konstruksi anjlok parah dan tidak merepresentasikan valuasi perusahaan.
Salah satu sentimen positif dari PTPP adalah kehadiran program spektakuler Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA) yang akan efektif beroperasi Januari 2020.
INA ini menjadi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang akan mengelola dana investasi termasuk infrastruktur. Jokowi bahkan menegaskan sudah ada 5 negara yang sudah berminat untuk investasi di INA.
"Sekarang sudah ada beberapa negara sampaikan ketertarikan antara lain AS, Jepang, UEA, Arab Saudi dan Kanada," jelas Jokowi belum lama ini.
Menko Marves Luhut Pandjaitan juga membenarkan kabar itu. Dia membeberkan bahwa dana dari Kanada tersebut nilainya ternyata sampai US$ 2 miliar. "SWF kita dapat US$ 2 miliar dari Kanada. Mereka kasih komitmen kemarin," kata Luhut.
Luhut pun pernah memberikan target bahwa regulasi SWF akan rampung dan mulai diimplementasikan pada Januari 2021. "Bulan depan, pertengahan saya kira, semua regulasi dan aturan hukum untuk Sovereign Wealth Fund selesai. Dan Januari akan mulai efektif berjalan," katanya, pada akhir November 2020 lalu.
Sementara itu, investor sekaligus analis saham Belvin Tannadi mengatakan skema SWF yang bakal masuk ke proyek-proyek andalan pemerintah diramal bakal membuat emiten infrastruktur ikut terbantu, salah satunya PTPP.
"Saham PTPP adalah saham terakhir yang masuk ke Belvinmology di 2020 ini," ujar Belvin hari ini.
Dia memberikan analisa bahwa saham PTPP berpotensi naik tinggi karena sudah rebound dan masuk ke zona bulish. Menurutnya, PTPP akan breakout pada harga Rp 1.865 dengan target harga paling optimistis di Rp 3.000. "Target terdekat saya di Rp 2.050 dan stop loss di Rp 1.810.
Dia mengakui bahwa program SWF menjadi sentimen super positif bagi PTPP. "Besok juga kemungkinan besar pak Presiden Jokowi akan closing bell. Semoga besok IHSG hijau, dan PTPP bisa naik banyak," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PTPP Masuk ke Bisnis Air Minum, Bikin Usaha Patungan