Dibuka Memerah, IHSG ke Zona Hijau, Asing Masuk Rp 120 M

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
18 February 2020 09:36
Sentimen Domestik juga Lagi Tak Bagus
Foto: Masih Dihantui Virus Corona, IHSG Merah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Hantu resesi yang masih membayangi membuat pelaku pasar was-was dan kembali aset-aset minim risiko seperti emas dan obligasi pemerintah. Hal ini membuat tekanan jual terjadi di pasar saham.

Sentimen lain yang memberatkan IHSG adalah neraca dagang Januari 2020 yang tekor. Poling yang dihimpun CNBC Indonesia menunjukkan neraca dagang Indonesia Januari minus US$ 152 juta. Namun kenyataannya neraca dagang tekor lebih besar hingga US$ 870 juta.

Kepala BPS, Suhariyanto menyebutkan ekspor RI pada Januari 2020 mencapai USD 13,41 miliar atau turun 3,71% (yoy) dengan kinerja impor mencapai USD 14,28 miliar atau turun 4,78% (yoy).
 
Sentimen negatif lain yang juga memberi tekanan terhadap bursa saham tanah air adalah skandal kasus korupsi asuransi PT Jiwasraya. Kasus gagal bayar asuransi pelat merah tersebut kini telah merembet ke industri lain seperti reksadana.

Sejumlah perusahaan manajer investasi (MI) dikabarkan tak bisa membayar nasabah yang ingin menarik dana investasinya (redemption). Beberapa asuransi jiwa lainnya pun juga dikabarkan mengalami kasus serupa.

Pelaku pasar masih mencermati kemungkinan apakah kasus ini akan berdampak sistemik. OJK sampai saat ini masih terus mengawasi dan menertibkan beberapa produk reksa dana dari 37 perusahaan MI untuk perbaikan industri ini pada November tahun lalu.

Kompleksitas kasus Jiwasraya ini memang tak bisa dipungkiri. Sekarang sudah banyak kabar beredar di pasar, sejumlah perusahaan manajer investasi (MI) dan perusahaan asuransi mulai terdampak oleh kasus ini.

Sentimen negatif memang datang dari eksternal maupun internal. Wajar saja bursa saham tanah air tak bisa catatkan kinerja ciamik.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular