Dolar AS Terlalu Kuat, Harga Emas Sulit Terangkat

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 February 2020 09:14
Dolar AS Perkasa, Harga Emas Tertahan
Ilustrasi Emas Batangan (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Akan tetapi, kenaikan harga emas terbentur oleh keperkasaan dolar AS. Emas dan dolar AS memang punya hubungan terbalik, kalau dolar AS menguat maka emas sulit untuk mengikutinya.

Sebab, emas adalah komoditas yang dibanderol dengan mata uang dolar AS. Kala dolar AS menguat, emas menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, dan tentu mempengaruhi harga.

Sepanjang pekan ini, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,45%. Kemarin, indeks ini mencapai posisi tertinggi sejak Oktober tahun lalu.

 


Meski diterpa isu virus Corona, seperti perekonomian Negeri Paman Sam tetap kuat. Sejumlah rilis data terbaru memberi konfirmasi akan hal itu.

Pembacaan awal indeks sentimen konsumen periode Februari 2020 oleh University of Michigan menunjukkan angka 100,9. Ini adalah yang tertinggi sejak Maret 2018 atau hampir dua tahun.

Kemudian penjualan ritel pada Januari 2020 naik 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini adalah kenaikan tertinggi sejak Oktober 2019.

"Kami melihat ekonomi AS tetap baik. Tidak ada alasan ekspansi tidak berlanjut," tegas Jerome 'Jay' Powell, Ketua The Federal Reserves/The Fed (bank sentral AS), seperti dikutip dari Reuters.


Oleh karena itu, kecil kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Berdasarkan CME FedWatch, probabilitas Federal Funds Rate bertahan di 1,5-1,75% dalam rapat 18 Maret 2020 mencapai 90%.

Tanpa penurunan suku bunga acuan, berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS masih akan menguntungkan. Hasilnya, investor bernafsu mengoleksi dolar AS sehingga nilai tukarnya menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular