Deadline Akhir Februari, Kapan BPK Umumkan Audit Jiwasraya?
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
14 February 2020 14:01
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan akan mengumukan hasil audit investigasi terhadap PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dalam waktu dekat. Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional BPK Selvia Vivi Devianti mengatakan, saat ini proses pemeriksaan masih berlangsung.
"Deadlinenya pada akhir Februari akan diumumkan soal kerugian negara dan akan mengundang media lagi," kata Selvia di kantornya, Jumat (14/2/2020).
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal BPK Bahtiar Arif mengatakan, setiap lembaga yang terkait dalam setiap kasus Jiwasraya akan diperiksa, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Saat ini masih menunggu pemeriksaan di lapangan. Tunggu saja update-nya," ujar Bahtiar.
Untuk diketahui, pada 8 Januari 2020 lalu, Ketua BPK Agung Firman menyatakan Jiwasraya merupakan perusahaan yang besar dan memiliki risiko sistemik. Hal tersebut menyebabkan pengambilan keputusan terhadap perusahaan pelat merah itu harus dilakukan secara hati-hati.
"Kondisi kita sekarang, mengharuskan pilihan kebijakan yang berhati-hati, AJS ini besar sehingga memiliki risiko sistemik," ujarnya dalam konferensi pers bersama Kejaksaan Agung, Rabu (8/1/2020).
BPK juga menemukan investasi yang dilakukan Jiwasraya pada saham-saham yang berkualitas rendah. Penempatan investasi tersebut diperintahkan oleh manajemen perusahaan pelat merah itu. Agung menyebutkan kerugian yang dialami Jiwasraya karena penempatan dana pada investasi pada instrumen tersebut mencapai Rp 6,4 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jaksa Agung Pastikan Mantan Direksi Jiwasraya akan Dicekal!
"Deadlinenya pada akhir Februari akan diumumkan soal kerugian negara dan akan mengundang media lagi," kata Selvia di kantornya, Jumat (14/2/2020).
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal BPK Bahtiar Arif mengatakan, setiap lembaga yang terkait dalam setiap kasus Jiwasraya akan diperiksa, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Untuk diketahui, pada 8 Januari 2020 lalu, Ketua BPK Agung Firman menyatakan Jiwasraya merupakan perusahaan yang besar dan memiliki risiko sistemik. Hal tersebut menyebabkan pengambilan keputusan terhadap perusahaan pelat merah itu harus dilakukan secara hati-hati.
"Kondisi kita sekarang, mengharuskan pilihan kebijakan yang berhati-hati, AJS ini besar sehingga memiliki risiko sistemik," ujarnya dalam konferensi pers bersama Kejaksaan Agung, Rabu (8/1/2020).
BPK juga menemukan investasi yang dilakukan Jiwasraya pada saham-saham yang berkualitas rendah. Penempatan investasi tersebut diperintahkan oleh manajemen perusahaan pelat merah itu. Agung menyebutkan kerugian yang dialami Jiwasraya karena penempatan dana pada investasi pada instrumen tersebut mencapai Rp 6,4 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Jaksa Agung Pastikan Mantan Direksi Jiwasraya akan Dicekal!
Most Popular