
Internasional
Skandal Pesawat A400M, Airbus Rugi Rp 20,3 T
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
13 February 2020 16:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Airbus melaporkan mengalami kerugian bersih sebesar 1,36 miliar euro atau sekitar Rp 20,3 triliun (asumsi kurs: Rp 14.948/euro) pada 2019, setelah terkena denda 3,6 miliar euro akibat skandal suap dan biaya pengembangan tambahan untuk pesawat angkut A400M.
Namun di sisi lain, perusahaan itu juga mengatakan laba operasi naik menjadi 6,9 miliar euro, seraya menambahkan bahwa pihaknya memperkirakan akan mengirimkan sekitar 880 pesawat komersial pada 2020 dari 863 pesawat komersil di 2019.
"Kami mencapai banyak hal pada tahun 2019. Kami memberikan kinerja keuangan yang kuat yang digerakkan terutama oleh pengiriman pesawat komersial kami," kata Chief Executive Officer Airbus Guillaume Faury, dikutip dari AFP.
"Penghasilan yang dilaporkan juga menjadi refleksi perjanjian akhir dengan pihak berwenang yang menyelesaikan penyelidikan dan tuduhan terkait dengan asumsi ekspor yang direvisi untuk A400M."
Airbus sendiri sudah setuju untuk membayar denda 3,6 miliar euro kepada negara Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat (AS) sebagai penyelesaian atas dugaan korupsi yang dipicu oleh angka penjualan yang mencurigakan.
Lebih lanjut, pihak Airbus mengatakan pesanan pesawat komersial meningkat menjadi 768 buah tahun lalu, naik dari angka 747 buah pada 2018 silam.
(sef/sef) Next Article RI Ancam Boikot Airbus Gegara 'Bully' CPO, Ini Komentar Eropa
Namun di sisi lain, perusahaan itu juga mengatakan laba operasi naik menjadi 6,9 miliar euro, seraya menambahkan bahwa pihaknya memperkirakan akan mengirimkan sekitar 880 pesawat komersial pada 2020 dari 863 pesawat komersil di 2019.
"Penghasilan yang dilaporkan juga menjadi refleksi perjanjian akhir dengan pihak berwenang yang menyelesaikan penyelidikan dan tuduhan terkait dengan asumsi ekspor yang direvisi untuk A400M."
Airbus sendiri sudah setuju untuk membayar denda 3,6 miliar euro kepada negara Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat (AS) sebagai penyelesaian atas dugaan korupsi yang dipicu oleh angka penjualan yang mencurigakan.
Lebih lanjut, pihak Airbus mengatakan pesanan pesawat komersial meningkat menjadi 768 buah tahun lalu, naik dari angka 747 buah pada 2018 silam.
(sef/sef) Next Article RI Ancam Boikot Airbus Gegara 'Bully' CPO, Ini Komentar Eropa
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular