
Pertumbuhan Laba Mandiri Tertinggi di Antara Bank Besar ASEAN
Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 February 2020 10:36

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Royke Tumilaar mengklaim bahwa pertumbuhan laba Bank Mandiri merupakan yang tertinggi di antara seluruh bank besar di Asia Tenggara.
"Laba Bank Mandiri tertinggi di antara bank besar di Asia Tenggara karena tumbuh 9,9%," ujar Royke di hadapan ribuan audiens Mandiri Investment Forum (MIF) 2020 di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Bank terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset ini membukukan pertumbuhan laba bersih 9,9% menjadi Rp 27,5 triliun sepanjang tahun 2019 dibandingkan dengan tahun 2018 yakni Rp 25,02 triliun. Laba bersih itu ditopang oleh penyaluran kredit yang naik double digit 10,7% menjadi Rp 907 triliun dari tahun sebelumnya Rp 820 triliun.
Royke menambahkan pertumbuhan laba Bank Mandiri yang tinggi juga didukung oleh kinerja yang terjaga. Hal ini tercermin pada rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada level 23%, sementara rasio kredit bermasalah (NPL) di kisaran 2,77%. Adapun net interest income (NIM) atau pendapatan bunga bersih Bank Mandiri juga terjaga pada level 5,26%.
Royke juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terjaga di level yang terbilang tinggi meski kondisi perekonomian global saat ini mengalami perlambatan.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih memiliki tantangan dari virus corona yang berasal dari China yang akan berdampak pada perekonomian negara berkembang, tak terkecuali Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat meski global mengalami slow down," kata Royke.
Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar di tahun ini juga berada dalam kondisi yang stabil. Salah satunya disebabkan oleh neraca pembayaran dan defisit neraca berjalan yang terjaga.
Sementara itu, menurut Royke, likuiditas sistem keuangan mengalami peningkatan yang didukung pasar uang serta kebijakan yang akomodatif.
"Likuiditas penting untuk banking sistem. Indonesia banking industri akan berjalan baik dengan CAR, likuiditas dan policy yang baik," ujar Royke.
Sebagai informasi, Mandiri Investment Forum (MIF) dihadiri oleh sejumlah menteri dan kepala lembaga seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
(dob/dob) Next Article Bos BI Minta Bank Mandiri Turunkan Bunga Kredit
"Laba Bank Mandiri tertinggi di antara bank besar di Asia Tenggara karena tumbuh 9,9%," ujar Royke di hadapan ribuan audiens Mandiri Investment Forum (MIF) 2020 di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Bank terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset ini membukukan pertumbuhan laba bersih 9,9% menjadi Rp 27,5 triliun sepanjang tahun 2019 dibandingkan dengan tahun 2018 yakni Rp 25,02 triliun. Laba bersih itu ditopang oleh penyaluran kredit yang naik double digit 10,7% menjadi Rp 907 triliun dari tahun sebelumnya Rp 820 triliun.
Royke juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terjaga di level yang terbilang tinggi meski kondisi perekonomian global saat ini mengalami perlambatan.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih memiliki tantangan dari virus corona yang berasal dari China yang akan berdampak pada perekonomian negara berkembang, tak terkecuali Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat meski global mengalami slow down," kata Royke.
Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar di tahun ini juga berada dalam kondisi yang stabil. Salah satunya disebabkan oleh neraca pembayaran dan defisit neraca berjalan yang terjaga.
Sementara itu, menurut Royke, likuiditas sistem keuangan mengalami peningkatan yang didukung pasar uang serta kebijakan yang akomodatif.
"Likuiditas penting untuk banking sistem. Indonesia banking industri akan berjalan baik dengan CAR, likuiditas dan policy yang baik," ujar Royke.
Sebagai informasi, Mandiri Investment Forum (MIF) dihadiri oleh sejumlah menteri dan kepala lembaga seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
(dob/dob) Next Article Bos BI Minta Bank Mandiri Turunkan Bunga Kredit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular