Usai Babak Belur 3 Hari Beruntun, Asing Masuk IHSG Menghijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 February 2020 12:32
Rendahnya Angka Inflasi Dilupakan Sejenak oleh Pelaku Pasar
Foto: BPS mengumumkan tingkat inflasi Januari 2020, IHPB Januari 2020, NTP dan Harga Gabah Januari 2020, perkembangan pariwisata dan transportasi Desember 2019, pertumbuhan produksi industri manufaktur triwulan IV-2019, dan perkembangan IHP triwulan IV-2019 di kantor pusat BPS. (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)
Selain bisa menepis tekanan yang datang dari meluasnya infeksi virus Corona, IHSG juga bisa menepis tekanan yang datang dari rilis angka inflasi periode Januari 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Sepanjang Januari 2020, BPS mencatat inflasi berada di level 0,39% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan berada di level 2,68%. Capaian tersebut berada di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan bahwa pada bulan lalu terjadi inflasi sebesar 0,46% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan berada di level 2,85%.

Sebagai catatan, dalam beberapa waktu terakhir inflasi Indonesia selalu berada di bawah ekspektasi. Untuk periode Desember 2019 misalnya, BPS mengumumkan terjadi inflasi sebesar 0,34% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan yang juga merupakan inflasi untuk keseluruhan tahun 2019 berada di level 2,72%.

"Dengan inflasi Desember 2019 0,34% maka inflasi 2019 secara keseluruhan 2,72%," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS pada awal tahun ini.

Capaian tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan inflasi secara bulanan berada di level 0,51%, sementara inflasi secara tahunan berada di level 2,93%.

Sebelumnya lagi pada awal Desember 2019, BPS mengumumkan bahwa sepanjang November 2019 terjadi inflasi sebesar 0,14% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan tercatat di level 3%.

Inflasi pada November 2019 berada di bawah konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia. Median dari 12 ekonom yang ikut berpartisipasi dalam pembentukan konsensus kala itu memproyeksikan tingkat inflasi secara bulanan di level 0,2%, sementara inflasi secara tahunan diperkirakan berada di angka 3,065%.

Rilis angka inflasi yang kembali berada di bawah ekspektasi praktis menguatkan pandangan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Indonesia sedang berada di level yang rendah. Merespons hal tersebut, saham-saham konsumer kemarin dilego pelaku pasar, mendorong indeks sektor barang konsumsi terkoreksi 0,53%.

Hingga akhir sesi satu perdagangan hari ini, indeks sektor barang konsumsi membukukan apresiasi sebesar 0,64%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular