Analisis

Bukan Corona yang Bikin Emas Terkapar, tapi Stimulus China

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 February 2020 16:26
Analisis Teknikal
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 hari (garis hijau).

Grafik: Emas (XAU/USD) Harian
Sumber: investing.com


Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) bergerak turun di wilayah positif. Sementara histogramnya juga kembali memasuki wilayah positif, dan sangat dengan dengan level 0, yang menjadi pemisah antara sentimen bullish dan bearish. Indikator ini menunjukkan emas masih dalam fase konsolidasi. 

Grafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Sumber: investing.com


Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 125, serta di bawah MA 21 dan MA 125. Indikator Stochastic bergerak naik dan berada di wilayah jenuh jual (oversold).

Emas masih bergerak di bawah US$ 1.580/troy ons yang menjadi resisten (tahanan atas) terdekat dan di atas US$ 1.574/troy ons yang menjadi support (tahanan bawah) terdekat.
 
Melihat indikator Stochastic yang oversold, emas berpeluang memangkas pelemahan selama bertahan di atas support

Jika mampu menembus konsisten di atas resisten US$ 1.580/troy ons, emas berpeluang memangkas pelemahan ke US$ 1.588/troy ons. Penembusan di atas level tersebut akan membuka peluang menguat ke US$ 1.585/troy ons.

Sementara jika menembus support, emas berisiko turun makin dalam ke US$ 1.569/troy ons. 

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular