Lion Air Mulai Roadshow, Serius Nih Mau IPO Pak Rusdi Kirana?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
29 January 2020 12:20
Diperkirakan akan menggalang dana publik hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 13,6 triliun (asumsi kurs Rp 13.600/US$).
Foto: Pesawat Lion Air (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen maskapai PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air masih irit bicara terkait rencana perseroan menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun ini melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Seperti diwartakan Reuters pada Jumat (24/1/2020), maskapai penerbangan yang didirikan oleh Rusdi Kirana ini akan melakukan sosialisasi dan edukasi calon investor (pre-marketing roadshow) hingga 7 Februari 2020, menjelang penawaran umum perdana sahamnya (initial public offering/IPO).

Dari roadshow ini, diperkirakan akan menggalang dana publik hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 13,6 triliun (asumsi kurs Rp 13.600/US$).

Kepada CNBC Indonesia, CEO Lion Air Edward Sirait juga tak memberi informasi rinci ke negara-negara mana saja roadhow tersebut dilaksanakan. Pun dengan target IPO pada kuartal pertama di tahun 2020.

"Jika ada info segera dikabari," singkat Edward saat dikonfirmasi, Rabu (29/1/2020).

Lion Air sebelumnya menargetkan dapat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal pertama tahun ini setelah merencanakan IPO di tahun lalu namun tertunda.

Pertimbangan go public di kuartal pertama, seperti diberitakan Reuters, karena perusahaan mampu membukukan pertumbuhan kinerja, setelah kecelakaan maut pada salah satu pesawat Boeing 737 MAX milik perseroan.

Perusahaan yang fokus pada layanan penerbangan murah (low cost carrier/LCC) ini berencana menggunakan dana IPO untuk membeli pesawat yang sebelumnya sudah dipakai tetapi masih menggunakan skema pembiayaan dari institusi keuangan.

Kabar di pasar menunjukkan maskapai milik Rusdi Kirana itu sudah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi (lead underwriter) yaitu PT Ciptadana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT MNC Sekuritas.

Seperti dituliskan sebelumnya, Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna tidak menampik bahwa Lion Air saat ini memang dalam proses menjadi perusahaan publik. Hanya, Nyoman tidak ingin menjelaskan lebih rinci mengenai detail materi mini expose yang dibahas dengan Lion Air.

"Saya tidak bisa menyampaikan konfirmasi betul ada tidak perusahaan, kita hargai prosesnya (Lion Air) karena itu masih dijagain semuanya, saya tidak bilang satu dua perusahaan," ungkap Nyoman di BEI, Jakarta, Rabu (16/10/2019).

[Gambas:Video CNBC]



Maskapai yang dimiliki Rusdi Kirana ini sudah mengajukan ke BEI untuk IPO dan masuk pipeline calon perusahaan tercatat. Nantinya, Lion air masuk dalam sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi.

Jika IPO Lion Air terealisasi, maka maskapai itu akan menjadi perusahaan penerbangan komersial ketiga yang tercatat di BEI setelah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yaitu induk dari Garuda dan Citilink, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP), dan Indonesia Air milik Grup MNC lewat bendera PT Indonesia Transport and Infrastructure Tbk (IATA).
(hps/hps) Next Article Lion Air Bidik IPO Rp 14 T, Begini Komentar Pelaku Pasar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular