Lion Air Roadshow IPO, Diyakini Terealisasi di Awal 2020
irv, CNBC Indonesia
24 January 2020 14:49
Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan yang didirikan oleh Rusdi Kirana, yaitu PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air akan melakukan sosialisasi dan edukasi calon investor (pre-marketing roadshow) pada pekan depan, menjelang penawaran umum perdana sahamnya (initial public offering/IPO).
Aksi perusahaan itu diberitakan Reuters akan menyasar dana publik hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 13,6 triliun (asumsi kurs Rp 13.600/US$).
Lion Air sebelumnya menargetkan dapat menjual sahamnya pada kuartal pertama tahun ini karena perusahaan mampu membukukan pertumbuhan kinerja, setelah kecelakaan maut pada salah satu pesawat Boeing 737 MAX yang mereka miliki, tulis Reuters hari ini (24/1/20).
Perusahaan yang fokus pada layanan penerbangan murah (low cost carrier/LCC) tersebut berencana menggunakan dana IPO untuk membeli pesawat yang sebelumnya sudah dipakai tetapi masih menggunakan skema pembiayaan dari institusi keuangan.
Kegiatan pre-marketing IPO tersebut dinyatakan akan berakhir pada 7 Februari. Manajemen Lion berusaha dihubungi Reuters tetapi menolak berkomentar. Demikian pula dengan upaya konfirmasi dari CNBC Indonesia kepada corporate communication Lion Air.
Pekan lalu, beberapa sumber menyatakan kepada Reuters bahwa Lion Air akan memutuskan momentum pre-marketing dan edukasi setelah perayaan Tahun Baru China atau Imlek yang jatuh Sabtu besok, 25 Januari 2020.
Jika IPO Lion Air terealisasi, maka maskapai itu akan menjadi perusahaan penerbangan komersial ketiga yang tercatat di BEI setelah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yaitu induk dari Garuda dan Citilink, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP), dan Indonesia Air milik Grup MNC lewat bendera PT Indonesia Transport and Infrastructure Tbk (IATA).
IPO tersebut direncanakan tahun lalu tetapi akhirnya tertunda hingga ada berita tentang roadshow tersebut dan memunculkan harapan terhadap penawaran sahamnya pada awal tahun ini.
Dalam rencana penawaran sahamnya itu, kabar di pasar menunjukkan maskapai yang dipimpin Rudy Lumingkewas itu sudah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi (lead underwriter) yaitu PT Ciptadana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT MNC Sekuritas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article IHSG Bergejolak, 29 Perusahaan Berani IPO & Termasuk Lion Air
Aksi perusahaan itu diberitakan Reuters akan menyasar dana publik hingga US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 13,6 triliun (asumsi kurs Rp 13.600/US$).
Lion Air sebelumnya menargetkan dapat menjual sahamnya pada kuartal pertama tahun ini karena perusahaan mampu membukukan pertumbuhan kinerja, setelah kecelakaan maut pada salah satu pesawat Boeing 737 MAX yang mereka miliki, tulis Reuters hari ini (24/1/20).
Perusahaan yang fokus pada layanan penerbangan murah (low cost carrier/LCC) tersebut berencana menggunakan dana IPO untuk membeli pesawat yang sebelumnya sudah dipakai tetapi masih menggunakan skema pembiayaan dari institusi keuangan.
Kegiatan pre-marketing IPO tersebut dinyatakan akan berakhir pada 7 Februari. Manajemen Lion berusaha dihubungi Reuters tetapi menolak berkomentar. Demikian pula dengan upaya konfirmasi dari CNBC Indonesia kepada corporate communication Lion Air.
Pekan lalu, beberapa sumber menyatakan kepada Reuters bahwa Lion Air akan memutuskan momentum pre-marketing dan edukasi setelah perayaan Tahun Baru China atau Imlek yang jatuh Sabtu besok, 25 Januari 2020.
Jika IPO Lion Air terealisasi, maka maskapai itu akan menjadi perusahaan penerbangan komersial ketiga yang tercatat di BEI setelah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yaitu induk dari Garuda dan Citilink, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP), dan Indonesia Air milik Grup MNC lewat bendera PT Indonesia Transport and Infrastructure Tbk (IATA).
IPO tersebut direncanakan tahun lalu tetapi akhirnya tertunda hingga ada berita tentang roadshow tersebut dan memunculkan harapan terhadap penawaran sahamnya pada awal tahun ini.
Dalam rencana penawaran sahamnya itu, kabar di pasar menunjukkan maskapai yang dipimpin Rudy Lumingkewas itu sudah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi (lead underwriter) yaitu PT Ciptadana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT MNC Sekuritas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article IHSG Bergejolak, 29 Perusahaan Berani IPO & Termasuk Lion Air
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular