Daya Tarik Perusahaan Milik Bentjok Gaet Taipan Properti

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
28 January 2020 19:10
Nama Benny Tjokrosaputro mulai ramai diperbincangkan setelah ditetapkan menjadi tersangka pada kasus gagal bayar PT Jiwasraya (Persero).
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia- Nama Benny Tjokrosaputro mulai ramai diperbincangkan setelah ditetapkan menjadi tersangka pada kasus gagal bayar PT Jiwasraya (Persero).

Namun, Benny yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX) sebenarnya memiliki sejumlah proyek properti besar dan menggandeng sejumlah pengembang besar seperti Group Ciputra, dan Grup Dua Mutiara.

Bahkan, Mayapada milik orang kaya ketujuh di Indonesia, Sri Dato Tahir, sempat ingin berkolaborasi dengan Hanson dalam pengembangan wilayah Maja, namun mundur di tengah jalan.


Hanson dan Group Ciputra bekerja sama mengembangkan Citra Maja Raya sebagai hunian dengan konsep kota terpadu di Lebak, Banten.Tak tanggung-tanggung, proyek ini memiliki luas, 2.600 hektare dan merupakan yang terbesar di wilayah Maja.

Hanson menggandeng Ciputra Group untuk menggarap proyek ini dengan sistem kerja sama operasi (KSO). Sejak pertama dipasarkan, Citra Maja telah membukukan penjualan lebih dari 16 ribu unit. Untuk 2019 saja, penjualan rumah di Citra Maja telah mencapai 2.034 unit dengan nilai Rp 549,37 miliar.

CNBC Indonesia pernah mengecek langsung ke perumahan ini yang berjarak sekitar 1,5 jam dari stasiun Tanah Abang dengan menggunakan KRL.

Perumahan tersebut terletak sekitar 600 meter dari stasiun Maja. Terlihat proyek ini memicu aktivitas ekonomi di sekitar stasiun karena peningkatan lalu lalang masyarakat yang menuju Jakarta ataupun Rangkas Bitung.

Selain itu, Hanson juga bekerja sama dengan Grup Dua Mutiara milik Tan Kian yang telah banyak mengembangkan proyek di pusat Jakarta seperti Pacific Place, JW Marriot, dan Ritz Carlton.

Tan Kian merupakan konglomerat yang masuk jajaran orang kaya ke-76 di Indonesia oleh Globe Asia dengan total kekayaan US$ 600 juta.

Hanson dan Dua Mutiara bekerja sama dalam pembangunan Millenium City di Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Millenium City dikembangkan di lahan seluas 1.388 hektar ini Hanson akan membangun 1.200 rumah, dan 76 ruko, dengan nilai investasi Rp 300-400 miliar.

Tidak hanya itu, untuk pembangunan jangka panjang, Millennium City akan berdekatan dengan dua stasiun besar yakni Parung Panjang dan Cisauk. Meski belum dipastikan kapan akan dibangun akses tersebut, hal ini akan semakin memudahkan masyarakat. Dengan begitu, sisi satu perumahan menuju stasiun Parung Panjang hanya sekitar 1,5 kilometer dan sisi satunya menuju stasiun Cisauk hanya sekitar 1-2 kilometer.

Untuk proyek hunian di Maja, Banten, bisa dibilang Hanson dan Group Ciputra merupakan pelopor. Bahkan kemudian Mayapada
Mayapada Group merupakan milik Dato Sri Tahir, orang terkaya ketujuh di Indonesia menurut Forbes. Crazy rich ini yang merupakan menantu dari Mochtar Riady.

Melalui PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), Mayapada tertarik untuk bergabung dengan Hanson dalam mengembangkan Maja, dengan mengakuisisi salah satu anak usaha MYRX.


Bahkan Maha Properti telah melakukan pembelian lahan di Maja seluas 318 hektar dengan status tanah girik untuk mengembangkan kawasan perumahan. Manajemen MPRO menjelaskan pembelian lahan ini dilakukan karena Maja merupakan salah satu pilihan terbaik yang masih ada saat ini setelah pengembangan area Tigaraksa, Bintaro, dan Serpong.

Sayangnya, di tengah jalan Mayapada mundur dari rencana mengakuisisi perusahaan milik Bentjok tersebut, sejalan dengan memanasnya isu Jiwasraya.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Bentjok Mundur dari Jabatan Komut Hanson International

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular