Ssstt...Bocoran dari Erick, Holding RS BUMN Terbentuk Juni

Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 January 2020 11:16
Erick pernah menyampaikan banyak BUMN yang punya rumah sakit justru tidak sesuai dengan core business atau bisnis inti dari induknya.
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir memberikan kuliah umum (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan pembentukan perusahaan induk (holding) rumah sakit pelat merah akan selesai pada Juni 2020.

"Kita juga ingin holding-in rumah sakit, ngapain [BUMN punya] rumah sakit yang bukan core busness-nya punya rumah sakit. Pada Juni ini selesai holding-nya," kata Erick Thohir di Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Erick menambahkan, jika perusahaan induk tersebut terbentuk maka perusahaan induk tersebut bisa memberikan pelatihan bagi 3.500 perawat ke Jepang.


"Kalau punya partner [dari] Jepang butuh 3.500 perawat harus dong di bawah holding rumah sakit itu. Ada sekolah suster, added value tapi harus ada pelajaran jepang, kultur Jepang agar 3500 itu bisa. Jangan Filipina lagi. Kita harus bikin outsource buat negara lain

Sebelumnya, Erick pernah menyampaikan banyak BUMN yang punya rumah sakit justru tidak sesuai dengan core business atau bisnis inti dari induknya.

"Bayangkan, buat apa Pertamina fokus bisnis rumah sakit, padahal fokus utamanya Pertamina kan migas," kata Erick di Kemenlu, Kamis (9/1/2020).

Pertamina, sambung Erick, punya 25 sumur yang harus dieksplorasi. Apalagi, sambungnya, lifting atau produksi minyak siap jual itu turun.

"Kita tidak mau kalau tidak fokus. Saya rasa ini akan jadi konsolidasi yang baik. Bisnisnya juga progresif," kata Erick sambil mengungkapkan rencana holding rumah sakit milik BUMN.

"Strukturnya [holding] masih dibahas. Yang penting akan ada holding rumah sakit yang nantinya para BUMN yang punya rumah sakit menjadi pemilik," terangnya.

Ia bahkan berharap jasa yang diberikan rumah sakit bisa maksimal. Jangan sampai masyarakat justru berobat di luar negeri.

"RS BUMN sendiri punya revenue [pendapatan] kalau dikonsolidasikan sekitar Rp 5 triliun. Ini kan cukup punya potensi," jelasnya.

"Rp 5 triliun per tahun. Kagetkan? Saya saja kaget," tegas Erick.


[Gambas:Video CNBC]





(hps/hps) Next Article Resmi! 7 Rumah Sakit Milik BUMN Dilebur dalam Satu Holding

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular