
Yang Kaya Tambah Kaya, Bunga Deposito RI Tertinggi di ASEAN!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 January 2020 16:01

Namun, apakah deposan akan begitu saja tidak meminta bunga tinggi? Apakah bank akan memiliki posisi tawar yang lebih tinggi di hadapan deposan seiring penurunan LPS Rate?
Sepertinya sulit. Sebab saat ini nasabah perbankan didominasi oleh para deposan besar, kelas paus. Deposan masih mempunyai daya tawar yang tinggi.
Ini terlihat dari komposisi simpanan nasabah berdasarkan nominal. Saat ini LPS menjamin simpanan dengan nominal maksimal Rp 2 miliar. Akan tetapi, ternyata mayoritas nasabah perbankan di Indonesia punya simpanan di atas Rp 5 miliar.
Pada November 2019, jumlah rekening dengan simpanan lebih dari Rp 5 miliar memang hanya 101.965 atau 0,03%. Namun dana yang tersimpan di rekening di atas Rp 5 miliar mencapai Rp 2.867,96 triliun atau 47,46% dari total Dana Pihak Ketiga.
Perbankan tentu berpikir ulang jika menurunkan suku bunga deposito berarti harus kehilangan potensi dana terbesarnya. Oleh karena itu, sepertinya agak sulit berharap penurunan LPS Rate bisa ikut menekan suku bunga simpanan, setidaknya dalam waktu dekat.
Oleh karena itu, impian agar suku bunga simpanan di Indonesia untuk turun seperti ke level negara-negara tetangga akan sulit terwujud. Saat ini, rata-rata suku bunga simpanan di Indonesia adalah yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN-6.
Kala suku bunga simpanan sulit turun, dampaknya adalah penurunan suku bunga kredit menjadi terhambat. Sebab biaya dana perbankan untuk mengongkosi tingginya bunga simpanan masih sangat besar.
Mungkin ini adalah salah satu penyebab seretnya penyaluran kredit. OJK mencatat pertumbuhan kredit sepanjang 2019 adalah 6,08%. Jauh melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,7%.
(aji/aji)
Sepertinya sulit. Sebab saat ini nasabah perbankan didominasi oleh para deposan besar, kelas paus. Deposan masih mempunyai daya tawar yang tinggi.
Ini terlihat dari komposisi simpanan nasabah berdasarkan nominal. Saat ini LPS menjamin simpanan dengan nominal maksimal Rp 2 miliar. Akan tetapi, ternyata mayoritas nasabah perbankan di Indonesia punya simpanan di atas Rp 5 miliar.
![]() |
Perbankan tentu berpikir ulang jika menurunkan suku bunga deposito berarti harus kehilangan potensi dana terbesarnya. Oleh karena itu, sepertinya agak sulit berharap penurunan LPS Rate bisa ikut menekan suku bunga simpanan, setidaknya dalam waktu dekat.
Oleh karena itu, impian agar suku bunga simpanan di Indonesia untuk turun seperti ke level negara-negara tetangga akan sulit terwujud. Saat ini, rata-rata suku bunga simpanan di Indonesia adalah yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN-6.
Kala suku bunga simpanan sulit turun, dampaknya adalah penurunan suku bunga kredit menjadi terhambat. Sebab biaya dana perbankan untuk mengongkosi tingginya bunga simpanan masih sangat besar.
Mungkin ini adalah salah satu penyebab seretnya penyaluran kredit. OJK mencatat pertumbuhan kredit sepanjang 2019 adalah 6,08%. Jauh melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,7%.
(aji/aji)
Next Page
Suku Bunga Bukan Segalanya
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular