Bunga Kredit Turun Nyaris ke Bawah 9%, Tapi Akan Naik Tinggi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mulai menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) sejak bulan Maret lalu. Langkah yang diambil BI untuk menyerap likuiditas tersebut dilakukan saat bank sentral utama dunia agresif menaikkan suku bunga.
Pada bulan Maret lalu, BI menaikkan GWM bank umum konvensional (BUK) naik 100 basis poin menjadi 5% dan untuk bank umum syariah (BUS) sebesar 50% menjadi 4%.
Meski demikian, suku bunga perbankan masih terus menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan laporan Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) edisi April yang dirilis BI hari ini, menunjukkan rata-rata tertimbang suku bunga kredit turun 10 basis poin dari bulan sebelumnya menjadi 9,01%.
![]() |
Meski demikian, penurunan tersebut masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan penurunan tingkat suku bunga acuan BI yang sudah dilakukan sejak tahun 2019.
Pada Juli 2019, BI menurunkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverser Repo Rate sebesar 25 basis poin dari 6% menjadi 5,75%. Setelahnya BI secara bertahap terus menurunkan suku bunga dan semakin agresif saat pandemi penyakit virus corona (Covid-19) melanda di Maret 2020. Hingga Februari 2021 suku bunga acuan BI berada di 3,5%, sudah turun 250 basis poin dalam kurang dari 2 tahun.
Hingga saat ini, BI masih mempertahankan suku bunga di rekor terendah sepanjang masa tersebut dalam 15 bulan beruntun.
Penurunan suku bunga acuan sebesar 250 basis poin tersebut belum sejalan dengan penurunan suku bunga kredit. Pada Juni 2019, rata-rata tertimbang suku bunga kredit sebesar 10,73%, berdasarkan Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) edisi Juli 2019.
Artinya, sejak BI pertama kali menurunkan suku bunga hingga saat ini, suku bunga kredit mengalami penurunan sebesar 172 basis poin.
Sebaliknya, penurunan tajam terjadi di suku bunga simpanan berjangka. Pada Juni 2019 tenor 1 bulan berada di level 6,76% sementara di bulan April sebesar 2,83%, turun 393 basis poin. Tenor 3 dan 6 bulan masing-masing turun 391 dan 401 basis poin menjadi 2,88% dan 3,25%.
Rata-rata tertimbang suku bunga simpanan tenor 12 dan 24 bulan juga mengalami penurunan menjadi 3,36% dan 4,1% dibandingkan Juni 2019 7,05% dan 7,34%.
Meski demikian, jika dibandingkan bulan Maret 2022, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka tenor 24 bulan mengalami kenaikan 14 basis poin, tenor lainnya menurun.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> BI Makin Agresif Kerek GWM, Suku Bunga Kredit Bakal Naik?